Gejala COVID-19 Langka, Testis Membengkak

ilustrasi testis
Sumber :

VIVA – Dokter klaim nyeri testis bisa menjadi gejala langka dari COVID-19. Diagnosis itu ditegakan setelah seorang pria berusia 49 tahun di Turki dinyatakan positif COVID-19 tanpa gejala lain namun dengan mengalami testis yang membengkak.

Pentingnya Deteksi Dini: Gejala Awal serta Faktor Risiko Kanker Serviks yang Harus Diwaspadai

Kasus ini dilaporkan dalam jurnal medis Urology Case Reports oleh para dokter di Universitas Ac?badem Mehmet Ali Aydinlar di Istanbul. Pasien awalnya datang ke dokter karena mengalami pembengkakan dan nyeri di sisi kiri selangkangan dan testisnya.

Dia mengaku tak memiliki gejala virus yang dikenali, seperti batuk terus-menerus, suhu tinggi dan kehilangan atau perubahan indra perasa atau penciuman. Tetapi dokter memutuskan untuk melakukan uji swab untuk deteksi penyakit tersebut karena dia telah melakukan kontak dengan seseorang yang kemudian dinyatakan positif. 

5 Fakta Penting tentang Penyakit FLUTD pada Kucing

Hasil tes menunjukkan dia mengidap COVID-19. Dr Hakan Özveri mengatakan nyeri testis pria itu tampaknya merupakan tanda klinis pertama COVID-19.

Dokter juga mengatakan dia tidak memiliki masalah kesehatan lain yang bisa menyebabkan rasa sakit dan tidak mengidap IMS. Setelah beberapa jam, penyakit itu menjadi lebih parah dan menyebar lebih jauh ke perutnya.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Dokter melaporkan bahwa kasus itu tidak biasa. Ia pun menuliskan dalam jurnal medis bahwa gejala tersebut menunjukkan bagaimana virus corona dapat menyerang orang dengan gejala berbeda.

"COVID-19 adalah infeksi virus yang menyerang organ pernapasan. Namun, seperti pada kasus kami, pasien dapat menunjukkan berbagai gejala di organ selain paru-paru, seperti di alat kelamin  Pasien dengan gejala genital terisolasi seperti nyeri testis/korda spermatika dan ketidaknyamanan tanpa gejala sistemik lainnya harus dipantau dengan cermat," kata dia, dikutip dari laman Daily Star.

Namun, belum ada penjelasan terkait berapa banyak pria yang menderita rasa sakit khusus ini sebagai gejala virus corona. Tetapi, sebuah penelitian kecil di China menunjukkan bahwa itu bisa disamakan seperti gejala yang dialami satu dari lima orang.

Para ilmuwan khawatir virus tersebut dapat memasuki testis, tempat sperma diproduksi, dan menyebabkan kerusakan jangka panjang. Tapi sejauh ini hanya ada sedikit bukti konkret yang terjadi terkait hal itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya