Gigi Berlubang Picu Keguguran, Ini Saran Dokter

Ilustrasi gigi berlubang
Sumber :
  • teruniknews.blogspot.co.id

VIVA – Kehamilan merupakan momen yang didambakan bagi tiap pasangan sehingga perlu dipersiapkan dengan baik. Salah satu yang kerap terlewatkan adalah kesehatan mulut dan gigi para calon ibu di mana bisa memicu bahaya jika terjadi kerusakan atau gangguan.

Pengen Mulai Perawatan Kulit? Perhatikan Ini Biar Gak Terjerumus Klinik Abal-abal

Proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi berlubang yang rusak dan terasa sakit dengan persentase hingga 45,3 persen. Sedangkan masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia adalah gusi bengkak atau keluar bisul (abses) sebesar 14 persen.

Termasuk pada ibu hamil, adanya gigi berlubang dan rasa mual yang hadir di trimester pertama membuat keasaman tinggi. Kondisi itu yang menjadikan mikroorganisme berkembang cepat sehingga lubang di gigi kian berkembang luas. 

6 Cara Efektif Mengurangi Mata Minus bagi Penderita dengan Tingkat Minus Rendah

"Bisa makin parah kalau tidak diatasi. Saat hamil, ada progesteron sebabkan mudahnya penumpukan plak. Juga percepat plak menjadi karang gigi,” ungkap Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp. BM (K)., MM, dalam acara virtual bertajuk 'Jaga Kesehatan Mulut untuk Jaga Kesehatan Anda', beberapa waktu lalu.

“Mudah sekali jadi media tumbuh kuman, memang disarankan care dengan rongga mulut. Kalau nggak, trimester pertama akan jadi masalah karena sudah mual tambah sakit gigi," tambahnya.

Ruben Onsu Tes Kesehatan Sampai 48 Kali, Curiga Ada yang Janggal Sama Penyakitnya

Lebih lanjut, kuman di dalam plak berkembang menjadi banyak yang bisa mengakibatkan peradangan pada gusi (gingivitis) atau gigi berlubang (karies). Peradangan gusi dan karies ini, dapat menyebabkan kuman dapat masuk ke dalam sistem pembuluh darah secara sistemik.

Ini yang sering disebut sebagai infeksi fokal, suatu peradangan yang terjadi pada organ penting tubuh yang disebabkan karena kuman-kuman patogen dari rongga mulut.

Kuman yang sudah masuk secara sistemik ini akan sampai pada organ penting tersebut dimana kuman itu akan berkembang biak dan menyebabkan peradangan pada organ tersebut. Misalnya pada paru-paru disebut pneumonia, pada sendi disebut artitis, dan pada jantung disebut carditis bahkan bisa menyebabkan meningitis bila terjadi pada selaput otak.

"Apabila terjadi pada ibu hamil, dapat saja menyebabkan kelahiran premature atau bahkan keguguran," ujarnya.

Pada kenyataannya, sikat gigi saja tidak dapat menjangkau seluruh bagian rongga mulut, dan hanya mampu membersihkan sekitar 25% area rongga mulut dan 30-53% plak pada gigi sehingga kuman yang ada di dalam mulut tetap tidak tersentuh semuanya.

Untuk mengantisipasi terjadinya permasalahan di atas, kesehatan gigi dan mulut harus tetap terjaga dari berkembang biaknya kuman patogen, salah satunya dengan cara berkumur menggunakan antiseptic mouthwash setelah sikat gigi yang dapat membantu menghilangkan kuman yang berkembang biak dalam plak.

"Sikat gigi bawaan mual saat hamil sehingga bisa dibantu dengan kumur-kumur. Jadi, selain sikat gigi segera kumur-kumur setelah mual agar sisa makanan dan asam di mulut bisa bersih dan tak tersisa," jelas drg. Sri Hananto Seno.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya