Calon Vaksin AstraZeneca Tunjukkan Efektivitas Rata-rata 70 persen

Ilustrasi vaksin.
Sumber :
  • Freepik/jcomp

VIVA – Produsen farmasi AstraZeneca mengumumkan, calon vaksin COVID-19 yang mereka kembangkan memiliki efektivitas rata-rata 70 persen dalam mencegah COVID-19. Data tersebut berdasarkan pada rata-rata dua jadwal pemberian dosis berbeda yang diuji sebagai bagian dari uji coba di Inggris dan Brasil. 

Sosok Helena Lim, ‘Crazy Rich’ PIK Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Vaksin, yang dikembangkan oleh Universitas Oxford tersebut menunjukkan efektivitas 90% dalam satu rejimen dosis, ketika vaksin diberikan kepada 2.741 orang sebagai setengah dosis, diikuti dengan dosis penuh setidaknya sebulan kemudian. Dan hasil efektivitas sebesar 62% dalam rejimen kedua, ketika dua dosis penuh diberikan kepada 8.895 orang setidaknya dengan jarak sebulan. 

"Itu rata-rata mencapai efektivitas 70%," kata AstraZeneca seperti dikutip dari laman CNN.

Sering Dialami Anak-Anak dan Mudah Menular, Apa yang Perlu Dilakukan Untuk Cegah Gondongan?

Baca juga: Relawan Meninggal, RI Tetap Pesan Vaksin COVID-19 AstraZeneca?

Belum jelas mengapa kedua dosis tersebut memberikan hasil yang berbeda. Profesor Andrew Pollard, ketua uji coba di Oxford, mengatakan ketika orang diberi dosis yang lebih kecil, jumlah infeksi tanpa gejala menurun, yang menunjukkan perbedaan penularan. 

Dokter Anak Internasional Gelar Workshop Champion Imunisasi, Ini Manfaatnya untuk Anak Indonesia

"Apa yang selalu kami coba lakukan dengan vaksin adalah membodohi sistem kekebalan dengan berpikir bahwa ada infeksi berbahaya di sana yang perlu ditanggapi, tetapi melakukannya dengan cara yang sangat aman. Jadi kita mendapatkan respon imun dan kita mendapatkan memori imun ... menunggu dan siap jika patogen itu sendiri kemudian ditemukan," jelas Pollard.

Dia melanjutkan, kemungkinan cara terbaik untuk menjalankan sistem kekebalan tubuh adalah dengan memberi tubuh sejumlah kecil vaksin untuk memulai dan kemudian menindak lanjuti dengan jumlah yang lebih besar, tetapi karena data tentang metode itu masih pendahuluan, masih banyak pekerjaan yang harus mereka lakukan, kata Pollard.

Pada Senin kemarin, Pollard juga membahas perbedaan kemanjuran antara uji coba lainnya. Hal itu menjelaskan, AstraZeneca telah menggunakan protokol yang sedikit berbeda untuk mengukur penyakit yang mencakup semua aspek penyakit termasuk kasus ringan yang lebih sulit diprediksi.

Dia mengatakan bahwa hasil uji coba itu 'menarik' dan menunjukkan bahwa mereka memiliki vaksin efektif yang akan menyelamatkan banyak nyawa.

"Tidak ada peserta yang menerima vaksin dirawat di rumah sakit atau dilaporkan menderita kasus virus yang parah," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.

Untuk diketahui, AstraZeneca adalah produsen obat ketiga yang mengungkapkan hasil yang menjanjikan dalam perang melawan virus corona bulan ini, dengan Moderna mengumumkan pada awal November bahwa vaksinnya 94,5% efektif melawan virus corona, dan Pfizer / BioNTech mengungkapkan bahwa vaksinnya 95% efektif.

Dana kekayaan kedaulatan Rusia, yang membiayai penelitian vaksinnya, mengatakan awal bulan ini bahwa data awal dari vaksin virus korona Sputnik-V menunjukkan kemanjuran 92%. Namun, beberapa ilmuwan mendesak agar berhati-hati, karena datanya masih jauh dari konklusif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya