- Pixabay/pearson0612
VIVA – Vaksin COVID-19 Sputnik V asal Rusia diklaim 95 persen efektif. Hal ini menyusul kabar dari dua vaksin asal Amerika Serikat yang telah diumumkan lebih awal bahwa efektif cegah infeksi virus corona 90-95 persen.
Hasil tersebut didasarkan pada data awal yang diperoleh 42 hari setelah sukarelawan menerima dosis pertama, kata Kementerian Kesehatan, pusat penelitian Gamaleya yang dikelola negara dan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) dalam pernyataan bersama.
Pernyataan itu mengatakan vaksin telah menunjukkan efektivitas 91,4 persen dalam 28 hari setelah dosis pertama, angka yang didasarkan pada 39 kasus. Empat puluh dua hari kemudian, setelah dosis kedua, data menunjukkan kemanjuran vaksin di atas 95 persen.
Namun, peneliti tidak mencatat jumlah kasus yang digunakan untuk membuat penghitungan. Alexander Gintsburg, direktur Gamaleya Center, mengatakan hasil sementara menunjukkan bahwa tubuh relawan sebagian bereaksi terhadap kedua dosis.
“Kami berharap tingkat kemanjuran menjadi lebih tinggi berdasarkan data tiga minggu setelah imunisasi kedua ketika respons tubuh yang paling kuat dan stabil tercapai,” kata Gintsburg, dikutip dari laman The Moscow Times.
Adapun suntikan tersebut masih menjalani uji coba pasca-pendaftaran, dengan lebih dari 19.000 dari 40.000 relawan yang berpartisipasi sejauh ini telah menerima kedua dosis vaksin atau plasebo.
Beberapa dari mereka yang divaksinasi mengalami efek samping ringan jangka pendek termasuk gejala seperti flu seperti demam, kelemahan, kelelahan dan sakit kepala.
Para ilmuwan di negara barat telah menyuarakan keprihatinan tentang kecepatan pengembangan vaksin virus corona Rusia. Sebab, proses pembuatan vaksin itu dianggap terlalu cepat dengan mengambil jalan pintas.
