- Pixabay
VIVA – Nyeri yang terasa di sekitar perut dan pinggang kerap dikeluhkan oleh sebagian besar wanita saat menstruasi tiba. Mitos yang beredar pun mengaitkan bahwa pasca menikah, nyeri haid bisa berkurang bahkan hilang. Benarkah?
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Kartika Cory, SpOG, mengatakan hal itu tidak sepenuhnya benar. Menurutnya, nyeri haid bisa mereda usai menikah lantaran mengalami kehamilan secara alami.
"Mitos itu ada benar dan tidaknya. Nyeri saat haid itu, sebelum nikah misal nyeri banget pas masih gadis, lalu setelah hamil akan berkurang. Kalau nyeri haid akibat endometriosis, misal sudah hamil secara alami, endometriosis itu diserap oleh tubuh sendiri," katanya dalam diskusi virtual #HaloTalks Vol. 4 bertajuk “Mencatat Periode Menstruasi: Hal Mudah, Berdampak Besar”, Rabu, 25 November 2020.
Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim. Kondisi ini membuat rasa sakit luar biasa, khususnya saat menstruasi. Dituturkan dokter Kartika, kehamilan membuat jaringan di rahim menguat.
"Hamil dengan sendirinya membuat tubuh lebih kuat menyerap sel endometriosis tadi," tuturnya.
Meski begitu, beragam faktor lain bisa memicu nyeri haid seperti konsumsi makanan tertentu. Jenis makanan yang berminyak, asam, dan pedas sebaiknya dihindari untuk mencegah rasa nyeri itu.
"Hindari pedas dan asam. Krn perut misal sakit akibat makan pedas, membuat perut saat haid makin enggak nyaman. Juga, haid membuat produksi asam lambung meningkat sehingga membuat makanan bersifat asam makin mengganggu lambung," katanya.