Waspada, Menguap Berlebihan Tanda Serangan Jantung

Ilustrasi menguap/insomnia.
Sumber :
  • Freepik/yanalya

VIVA – Kesalahpahaman paling umum yaitu berpikir bahwa serangan jantung timbul tanpa gejala. Padahal, menguap berlebihan bisa menjadi berbahaya yang kerap diabaikan.

5 Minuman Herbal Penjaga Kolesterol Tetap Terkendali

Serangan jantung termasuk dalam kategori penyakit kardiovaskular (CVD), yang umumnya mengacu pada kondisi yang melibatkan penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah. Serangan jantung terjadi ketika arteri yang memasok darah dan oksigen ke jantung Anda tersumbat, biasanya oleh penumpukan plak lemak yang disebut kolesterol.

Baca Juga: Maradona Meninggal, Kenali 4 Tanda Serangan Jantung

7 Manfaat Tempe untuk Kesehatan Tubuh, Jadi Sumber Protein untuk Kesehatan Tulang

Masalah medis paling umum yang terkait dengan peningkatan menguap adalah kurang tidur, insomnia, sleep apnea, narkolepsi, dan banyak obat yang menyebabkan kantuk. Jika tubuh mengalami proses menguap lebih banyak tanpa sebab kurang tidur atau lainnya, menguap bisa menjadi gejala masalah kesehatan yang lebih serius.

Demikian dilansir dari Express UK, Senin, 30 November 2020.

Kolesterol Naik Usai Lebaran? Jangan Panik, Ini 5 Tips Menurunkannya

Ada beberapa penyakit medis lain yang menyebabkan menguap berlebih, termasuk pendarahan di sekitar jantung, tumor otak, multiple sclerosis, stroke, dan bahkan serangan jantung. Pakar kesehatan juga telah memperingatkan bahwa mereka yang menguap saat berolahraga, terutama di hari yang panas, bisa jadi berisiko terkena serangan jantung.

Hal ini disebabkan oleh mekanisme pendinginan bawaan tubuh yang menunjukkan bahwa mereka tidak bekerja sebagaimana mestinya dan dapat menandakan adanya masalah dengan jantung.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Perpustakaan Nasional AS, Institut Kesehatan Nasional, menguap dan termoregulasi diselidiki lebih lanjut.

“Kami meninjau bukti medis dan fisiologis yang terus berkembang yang menunjukkan bahwa menguap mungkin merupakan mekanisme termoregulasi, memberikan pendinginan kompensasi ketika ketentuan lain gagal beroperasi dengan baik," kata peneliti.

Dalam studi lain, respons termoregulasi yang berubah pada pasien gagal jantung yang berolahraga dalam cuaca panas dianalisis. Meski begitu, menguap tetap menjadi fenomena misterius meskipun sains telah berupaya keras menelitinya.

"Temuan kami menunjukkan bahwa saat berolahraga di lingkungan yang hangat, gagal jantung memiliki perubahan yang sebanding meskipun produksi panas metabolik per satuan massa lebih besar," sambung pakar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya