Karyawan Bisa Dipecat Jika Tolak Vaksinasi COVID-19

Ilustrasi Vaksin COVID-19.
Sumber :
  • dokumentasi kominfo

VIVA – Pengembangan vaksin COVID-19 saat ini seolah menjadi dua mata pisau yang memberi solusi dan berpotensi memicu dilema. Tak sedikit negara yang memilih mewajibkan vaksinasi untuk mengatasi pandemi yang tengah melanda, khususnya bagi para karyawan perusahaan.

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Hal tersebut nyatanya berlaku di Dallas, Texas, Amerika Serikat. Bahkan, perusahaan dapat langsung memecat karyawan yang menolak pemberian vaksinasi COVID-19.

"Kecuali jika Anda memiliki kecacatan atau keyakinan agama yang teguh, atasan dapat memaksa Anda untuk divaksin. Dan jika Anda tidak mengambilnya, mereka dapat memecat Anda," kata  pengacara ketenagakerjaan, Rogge Dunn, dikutip dari laman KTVT, Selasa 8 Desember 2020.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Roger menambahkan, Undang-Undang terkait program vaksinasi tersebut memang sudah jelas. Namun diakuinya, kontroversi seputar keamanan dan efektivitas vaksin menimbulkan gejolak bagi para karyawan. 

"Saya pikir akan ada ketegangan antara mereka yang mengatakan semua orang, semua karyawan harus divaksinasi, dan karyawan lain mengatakan ini adalah masalah kebebasan memilih. Saya pikir Anda akan melihat karyawan kehilangan pekerjaan karena ini. Jika mereka tidak mengambil vaksin," sambungnya.

Ratusan Karyawan PT PRLI Demo Lagi, Minta MA Lakukan Penggantian Majelis Hakim

Roger mengatakan, dia sudah mengajukan pertanyaan tentang masalah ini dan percaya banyak perusahaan akan membutuhkan vaksin COVID-19 begitu tersedia untuk melindungi pekerja dan individu lain. Namun, dia mengatakan dia juga menasihati klien untuk menemukan solusi yang sama-sama menguntungkan, jika memungkinkan.

Mungkin seorang karyawan yang ragu-ragu untuk mengambil vaksin dapat bekerja dari jarak jauh, sarannya. Dia juga mengharapkan beberapa bisnis yang cerdas untuk menggunakan kebijakan vaksin yang diperlukan sebagai alat pemasaran.

"Semua karyawan kami telah divaksinasi. Jadi, ketika Anda datang untuk berbisnis dengan kami. Anda tidak perlu khawatir mendapatkannya dari salah satu karyawan kami," jelas Dunn. 

"Saya pikir itu nilai jual yang bagus. Dan itulah salah satu alasan saya pikir yang bos mungkin membutuhkannya," kata Dunn

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya