Hasil Uji Coba Dirilis, Vaksin Oxford Efektif Lindungi Gejala COVID-19

Ilustrasi vaksin.
Sumber :
  • Freepik/wirestock

VIVA – AstraZeneca bersama dengan Oxford University mengumumkan hasil analisis sementara uji coba fase III AZD1222 Oxford untuk mencegah virus corona. Berdasarkan  hasil sementara yang telah ditinjau sesama ahli menunjukkan vaksin efektif mencegah COVID-19.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Hasil tersebut yang dimuat di The Lancet pada 8 Desember 2020 yang menunjukkan hasil sementara menunjukkan bahwa vaksin tersebut aman dan efektif untuk mencegah gejala COVID-19 dan melindungi dari penyakit parah dan rawat inap.

Analisa sementara untuk kemanjuran didasarkan pada 11.636 peserta yang mengalami 131 infeksi bergejala dari uji coba Fase III di Inggris dan Brasil yang dilakukan oleh Universitas Oxford.

Salat Id di Masjid Agung Al-Azhar, JK Ngaku Senang Lebaran Kali Ini Ramai

“Hari ini, kami telah menerbitkan analisis sementara uji coba Fase III dan menunjukkan bahwa vaksin baru ini memiliki catatan keamanan yang baik dan kemanjuran terhadap virus corona,” ungkap Direktur Kelompok Vaksin Oxford dan Kepala Peneliti dari Uji Coba Vaksin Oxford, Profesor Andrew Pollard, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima VIVA, Kamis 10 Desember 2020.

“Kami sangat berterima kasih kepada semua sukarelawan uji coba yang telah bekerja bersama dengan kami selama delapan bulan terakhir untuk membawa kami ke pencapaian ini,” tambahnya.

Erick Thohir: Kemenangan Lawan UEA Tambah Semangat Timnas Indonesia Tatap Piala Asia U-23

Hasil analisis
Seperti yang diumumkan pada 23 November 2020, hasil kemanjuran utama dari program statistik yang direncanakan, yang berdasar dari dua rejimen dosis, menunjukkan bahwa vaksin tersebut 70,4% (95,8% CI: 54,8% hingga 80,6%) efektif dalam mencegah gejala COVID- 19 yang terjadi lebih dari 14 hari setelah menerima dua dosis vaksin. 

Hasil kemanjuran sekunder dalam mencegah penyakit parah, tidak menunjukkan adanya kasus infeksi parah atau rawat inap pada kelompok vaksin.

Analisa lebih lanjut tentang khasiat rejimen menunjukkan bahwa ketika vaksin diberikan sebagai dua dosis penuh, kemanjuran vaksin adalah 62,1% (n = 8,895; CI 41,0% hingga 75,7%), dan 90,0% (n = 2,741; CI 67,4% menjadi 97,0%) pada peserta yang menerima setengah dosis diikuti dengan dosis penuh.

Kemanjuran vaksin juga dinilai pada hasil sekunder dari pencegahan dini penyakit parah setelah dosis pertama. Tidak ada rawat inap atau kasus parah COVID-19 lebih dari 21 hari setelah dosis pertama vaksin.

Sementara sepuluh peserta dalam kelompok kontrol dirawat di rumah sakit karena COVID-19, dua di antaranya dinilai parah, termasuk satu kasus fatal. 

Publikasi The Lancet menegaskan bahwa AZD1222 dapat ditoleransi dengan baik dan tidak ada peristiwa keamanan serius yang dikonfirmasi terkait dengan vaksin. Para peserta berasal dari berbagai kelompok ras dan geografis yang sehat atau memiliki latar belakang kondisi medis yang stabil. 

Analisa ini memberikan data keamanan pada 74.434 orang/bulan dari masa tindak lanjut setelah dosis pertama (median 3,4 bulan) dan 29.097 orang/bulan dari tindak lanjut setelah dua dosis (median 2.0).

Secara keseluruhan tingkat efek samping serius yang dilaporkan adalah 0,7% pada kelompok vaksin dan 0,8% pada kelompok kontrol. Di sisi lain, Chief Executive Officer, Pascal Soriot menjelaskan bahwa peer-review ini memungkinkan pengungkapan penuh dari analisis sementara program Oxford.

Hasilnya menunjukkan bahwa vaksin tersebut efektif melawan COVID-19, khususnya tidak ada infeksi parah dan tidak ada rawat inap dalam kelompok vaksin, serta aman dan dapat ditoleransi dengan baik. 

“Kami telah mulai mengirimkan data ke otoritas regulasi di seluruh dunia untuk persetujuan awal dan global supply chains kami telah aktif dan berjalan, siap untuk segera mulai mengirimkan ratusan juta dosis dalam skala global tanpa laba,” kata dia 

Data akan terus dikumpulkan
AstraZeneca menyatakan, lebih banyak data akan terus dikumpulkan sebagai bagian dari analisis primer yang akan datang dan follow-up selanjutnya, yang akan menyempurnakan interpretasi kemanjuran dan karakterisasi kemanjuran vaksin dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Data keamanan yang dipublikasikan sejauh ini berasal dari 20.000 lebih peserta yang terdaftar di empat uji klinis di Inggris (COV001 dan COV002), Brasil (COV003) dan sebagai tambahan, dari Afrika Selatan (COV005). 

Pengiriman data ke pihak otoritas regulasi di seluruh dunia juga telah dimulai, sebagai bagian dari tinjauan berkelanjutan mereka terhadap data vaksin untuk penggunaan sementara atau persetujuan bersyarat selama krisis kesehatan ini. 

Meski hasil uji sementara vaksin menunjukkan hasil yang baik. Masyarakat tetap diminta untuk memenuhi protokol kesehatan dengan menerapkan protokol 3M. Menjaga Jarak, Memakai Masker, dan Menjauhi Kerumunan serta Mencuci Tangan dengan air dan sabun untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 di Tanah Air.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya