Sentuhan Saat Hamil Pacu Otak Anak Jadi Cerdas, Lho!

Ilustrasi ibu hamil.
Sumber :
  • Stocksnap

VIVA – Kecerdasan anak merupakan salah satu hal yang dibangun saat masa tumbuh kembangnya. Untuk itu, masa-masa krusial ketika anak masih berkembang pesat, perlu diberikan stimulasi tepat yang dimulai sejak dini.

Syahrini Diduga Hamil, Sudah Masuk Usia 7 Bulan

Pada dasarnya, masa tumbuh kembang anak dimulai saat ibu mengandung janin di dalam rahimnya. Pemberian pola dan jenis makan yang baik harus menjadi asupan sehari-hari bagi ibu.

Bukan hanya itu, pemberian stimulasi berupa sentuhan di perut ibu, nyatanya berdampak besar bagi kecerdasan otak si kecil kelak.

Oknum Polisi Calon Perwira Aniaya Istri yang Sedang Hamil, Dilaporkan ke Polda Sumut

"Sentuhan ibu di masa kehamilan hingga bayi telah lahir sangatlah penting untuk stimulasi otak bayi, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan yaitu sejak anak dalam kandungan hingga seorang anak berusia 2 tahun (24 bulan)," ujar Dokter Anak sekaligus Ahli Neurologi, dr. Herbowo Soetomenggolo, Sp.A(K), dalam acara virtual bersama Nivea, beberapa waktu lalu.

Dipaparkannya, otak besar dan otak kecil anak bisa bekerja secara bersamaan apabila stimulai sentuhan rutin diberikan. Sentuhan itu terbukti membuat otak si kecil lebih terorganisir sehingga menjadi lebih mandiri dan pandai.

Inong Ayu, Istri Abimana Aryasatya Umumkan Hamil Anak Kelima di Usia 43 Tahun

"Penelitian menunjukkan bahwa anak yang rutin distimulasi secara skin to skin oleh ibunya cenderung memiliki kemampuan mengenali perubahan afeksi (perasaan) pada ibunya lebih dini dibanding bayi yang tidak distimulasi, bayi yang rutin diberi stimulasi sentuhan juga cenderung memiliki perkembangan otak yang lebih baik dan memiliki peningkatan kemampuan bicara," paparnya.

Salah satu bentuk kontak kulit dengan sentuhan pada anak bisa melalui metode kantong kangguru atau menggendong dengan konsep tersebut. Melalui cara ini, bonding akan kian menguat serta membantu meningkatkan produksi ASI, yang mana menjadi gizi paling sempurna untuk bayi.

"Sekitar 80 persen otak anak sudah terbentuk, hanya selisih 20 persen dengan orang dewasa, jadi anak dua tahun itu pintar, hanya memang butuh belajar dari pengalaman," tutur Herbowo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya