Pusing Bisa Jadi Tanda Awal COVID-19, Begini Cirinya

Ilustrasi stres/sakit kepala/pusing.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Pusing merupakan kondisi yang umum dialami orang dengan berbagai penyebab, seperti kelelahan, dehidrasi, tekanan darah menurun atau efek samping dari pengobatan.

Kini, para ahli juga percaya bahwa pusing tak biasa yang muncul di era pandemi ini bisa menjadi tanda COVID-19. Tidak seperti gejala umum lainnya, mengalami pusing atau pingsan bisa menjadi tanda manifestasi saraf yang berkaitan dengan COVID-19, artinya itu bisa menjadi bahaya bila tidak ditangani.

Meski demikian, baik WHO maupun organisasi kesehatan lainnya tidak mengaitkan pusing sebagai gejala khusus COVID-19. Namun, karena sifat virus berevolusi dan tanda-tanda baru dari penyakit itu mulai dikenali, tidak ada bukti pasti yang menunjukkan bahwa pusing dan vertigo disebabkan oleh virus tersebut dan sering menyerang orang yang tidak mengalami gejala lain.

Tapi, dilansir laman Times of India, harus diingat juga bahwa gejala seperti pusing sering berkaitan dengan infeksi virus, demam dan rasa tidak nyaman.

Ada beberapa ahli yang merasa bahwa pusing, vertigo dan gejala berkaitan bisa muncul dari manifestasi klinis yang disebabkan virus corona.

Sebuah studi yang diterbitkandi Ear, Nose and Throat Journal menyusun data yang menunjukkan hasil yang sama. Ada total 141 studi kasus yang diamati dan diteliti dalam jangka panjang.

Dari data yang diamati, seluruh 141 pasien yang dicatat mengalami pusing selama masa infeksi mereka, setidaknya tiga pasien diuji mengalami pusing sebagai gejala awal COVID-19, yang kemudian diikuti oleh gejala pernapasan lainnya.

Tidak hanya dokter memperingati agar tidak mengabaikan gejala non pernapasan, tanda seperti pusing juga bisa menjadi penanda awal yang tidak spesifik dari COVID-19.

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Pusing yang tiba-tiba dan tidak biasa sulit untuk diabaikan, dan seperti gejala lainnya, pusing itu bisa ringan hingga parah. Bagi beberapa orang, pusing bisa muncul sebagai pening, gerakan tidak seimbang, atau kondisi mirip vertigo. Orang-orang yang mengalami sensasi berputar tiba-tiba, bisa menjadi tanda pusing dan disorientasi.

Salah satu alasan kenapa banyak ahli merasa pusing bisa berkaitan dengan COVID-19 adalah karena banyaknya komplikasi virus yang sudah diketahui.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Seperti studi kasus yang mengejutkan, sudah diketahui lama bahwa virus bisa menjadi penanda bahaya bagi otak dan saraf, jadi bisa menyebabkan gejala tidak mengenakan termasuk mengigau, kebingungan, kehilangan ingatan, disorientasi dan pusing.

Pusing, secara khusus, juga bisa muncul jika ada peradangan tertentu pada saraf vestibular, yang bertanggung jawab untuk mengirim informasi ke otak mengenai keseimbangan dan koordinasi.

Sering Mabuk Perjalanan? Ini Cara Mengatasinya Ketika Mudik Lebaran

Terjadinya penyimpangan di saraf itu bisa menimbulkan masalah dalam komunikasi, sinkronisasi, dan membuat seseorang merasa pusing dan kehilangan keseimbangan.

Seperti diketahui, jumlah kasus COVID-19 saat ini masih tinggi. Untuk itu, cara yang paling efektif dilakukan untuk mencegah penularan yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan dan selalu melakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan jauhi kerumunan serta Mencuci Tangan Pakai Sabun.

#ingatpesanibu
#satgascovid19
#pakaimasker
#cucitanganpakaisabun
#jagajarak

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya