Perkuat Perlindungan Diri di Tengah Masa Pandemi Covid-19

Perlindungan tubuh di masa pandemi.
Sumber :

VIVA – Di saat-saat awal munculnya pandemi Covid-19, di beberapa negara di dunia termasuk Indonesia sempat ramai akan menerapkan metode herd immunity yang digadang-gadang menjadi salah satu opsi dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Pandemi COVID-19 Sebabkan Penurunan Angka Harapan Hidup hingga 9 Bulan

Meski menuai pro dan kontra, herd immunity nyatanya masih tetap menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan. Lantas, apa sebenarnya metode herd immunity itu sendiri?

Herd immunity sendiri merupakan kondisi saat sebagian dari populasi di suatu area telah mengembangkan kekebalan terhadap wabah penyakit tertentu, sehingga penyakit menjadi sulit menyebar dan menginfeksi.

Outlook Humas Pemerintah 2024: Isu Kesehatan Paling Banyak Dibahas di Media

Saat jumlah orang yang kebal terhadap infeksi tersebut telah cukup untuk dapat menghentikan penularan penyakit tersebut, maka seluruh populasi akan terlindungi meskipun tidak semua orang telah mengembangkan kekebalan terhadap infeksi penyakit tersebut.

Seberapa banyak bagian dari populasi yang dibutuhkan untuk dapat mencapai kondisi herd immunity bergantung pada seberapa tinggi tingkat penularan penyakit tersebut pada suatu populasi, sebagai contoh WHO menyebutkan bahwa untuk penyakit campak, diperlukan 95% populasi yang tervaksinasi untuk dapat melindungi keseluruhan populasi, namun untuk penyakit polio hanya diperlukan 80% populasi.

Fadil Jaidi Beberkan Perjuangan Melunasi Utang Keluarga, Tak Tega Lihat Ibunya Menangis

Herd Immunity Alami dan Buatan

Dilansir dari New York Times, untuk mencapai herd immunity pada kasus pandemi COVID-19, para ahli memprediksi bahwa sekitar 70% dari populasi harus mengembangkan kekebalan terhadap virus Corona. Ada dua tipe herd immunity, yaitu herd immunity alami dan herd immunity buatan (melalui metode vaksinasi).

Lebih jauh, metode herd immunity buatan melalui vaksinasi dinilai menjadi solusi yang jauh lebih aman dan etis untuk dilakukan.

Vaksinasi dinilai efektif untuk melindungi populasi karena tidak hanya melindungi orang yang divaksin, namun juga mencegah orang tersebut untuk menjadi carrier atau pembawa yang dapat menularkan penyakit, sehingga orang lain juga terlindungi dari penyebaran penyakit.

Karena kedua metode herd immunity masih terus diupayakan dan diteliti, maka penting untuk selalu melakukan upaya mandiri untuk mencegah penularan virus COVID-19 dari dalam, seperti banyak minum air putih, makan makanan sehat seperti buah dan sayur, berolahraga secara rutin, dan mengonsumsi suplemen yang mengandung nutrisi lengkap.

Beberapa panduan standar suplementasi untuk Covid19 yang sudah dipublish berupa Buku Saku dari BPOM, Kompilasi Standar Pengobatan Covid-19 dari BUMN maupun Tatalaksana Covid19 dari Ikatan Dokter Spesialis menyebutkan vitamin dan mineral dosis  tinggi seperti Vitamin C, Zinc, dan B Kompleks juga Vitamin D merupakan asupan nutrisi yang perlu dikonsumsi secara rutin untuk mencegah infeksi penyakit ini maupun untuk pengobatan gejala ringan hingga sedang.

Perkuat Imun Tubuh

Vitamin C dapat merangsang pembentukan antibodi dalam tubuh serta merupakan komponen antioksidan yang baik untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh. Zinc merupakan mineral yang berperan penting bagi keberlangsungan berbagai sistem pada metabolisme tubuh termasuk kerja sistem imun.

Vitamin B Kompleks terlibat dalam produksi dan aktivitas sel-sel kekebalan tubuh. Pilih suplemen yang sudah mengandung nutrisi lengkap tidak hanya dosis tinggi sesuai anjuran dan standar namun juga terbukti dapat terserap baik sehingga bekerja optimal dalam tubuh. C2FIT mengandung Vitamin C, Zinc, dan B Kompleks dengan dosis  tinggi sesuai anjuran dan standar pemerintah.


C2FIT dilengkapi dengan teknologi Slow Release yang dapat bekerja hingga 24 jam dalam tubuh dan membuat penyerapan nutrisi lebih optimal dan kerja lebih efektif. Selain itu, penggunaan Vitamin C generasi ke-3 (Calcium Ascorbate) yang aman bagi lambung membuat C2FIT aman untuk dikonsumsi orang yang memiliki masalah asam lambung.

Selain itu, upaya lainnya yang penting dilakukan adalah mencegah penularan penyakit dari luar. Dilansir dari website WHO, saat ini diketahui bahwa virus Corona dapat menular lewat droplet cairan tubuh, lewat permukaan benda dan lingkungan sekitar, serta lewat udara (airborne transmission).

Karena media penularannya sangat beragam, masyarakat diimbau untuk melindungi diri dan orang terkasih dari peluang penyebaran penyakit dengan cara menjaga kebersihan dan higienitas diri sendiri dan lingkungan.

Perlindungan Diri dari Luar

Salah satu cara yang direkomendasikan adalah dengan selalu sedia produk antiseptik untuk udara dan benda yang terbukti ampuh dan efektif membunuh virus dan kuman.

Saat ini, banyak produk antiseptik yang beredar di pasaran dengan berbagai jenis varian dan komposisi. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa tidak semua produk sudah memenuhi standar dan rekomendasi dari pemerintah maupun WHO.

Pada bulan Mei 2020, WHO telah mengeluarkan dokumen berjudul WHO (Interim Guidance – Laboratory Biosafety Guidance related to Coronavirus Disease (COVID-19) yang dapat diakses pada https://apps.who.int/iris/rest/bitstreams/1277819/retrieve yang salah satunya membahas tentang jenis antiseptik yang direkomendasikan untuk melawan virus Corona.

Dalam dokumen tersebut, disebutkan bahwa jenis antiseptik yang telah terbukti ampuh membunuh virus Corona berdasarkan penelitian adalah salah satunya yang mengandung senyawa Fenol dan Alkohol, serta disebutkan juga bahwa ada jenis antiseptik yang sebetulnya bisa jadi kurang efektif, seperti Benzalkonium Klorida dan Chlorhexodine.

Berdasarkan rekomendasi ini, maka masyarakat diimbau untuk membeli produk antiseptik yang mengandung komponen yang sudah terbukti ampuh dan efektif, serta sudah terbukti keamanannya.

SeptiAIR merupakan semprotan antiseptik multiguna untuk udara dan benda yang mengandung senyawa Fenol (4-Chloro-3,5-dimethylphenol) yang sudah sesuai dengan rekomendasi WHO untuk Covid-19.


Lewat uji laboratorium, SeptiAIR terbukti dapat membunuh kuman hanya dalam 30 detik. Selain komposisi produk yang sudah memenuhi rekomendasi WHO, keamanannya juga sudah terjamin karena sudah mendapatkan izin edar resmi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Selain produk semprotan antiseptik, seringkali kita memerlukan produk antiseptik yang lebih praktis digunakan untuk membersihkan permukaan kulit dan benda, terutama apabila ingin membersihkan permukaan yang perlu diseka agar lebih yakin dan maksimal pembersihannya seperti permukaan ponsel, keyboard komputer, dan pegangan di kendaraan umum.

SeptiWIPES merupakan tisu basah antiseptik dengan kandungan Etanol dan Fenol sebagai proteksi ganda yang terbukti ampuh melawan virus Corona berdasarkan rekomendasi WHO.

Keamanan SeptiWIPES juga sudah terjamin karena sudah mendapatkan izin edar resmi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Terlebih lagi SeptiWIPES telah lolos uji dermatologis, yang artinya SeptiWIPES aman digunakan untuk kulit sesering mungkin tanpa menyebabkan iritasi.

Karena alasan-alasan inilah, SeptiAIR menjadi pilihan semprotan antiseptik yang tepat untuk semua jenis lingkungan dan permukaan dan SeptiWIPES adalah tisu antiseptik yang tepat untuk semua jenis permukaan kulit dan benda. Selalu sedia SeptiAIR dan SeptiWIPES untuk lindungi diri dan orang terkasih dari penularan virus dan kuman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya