- pixabay
VIVA – Pekerjaan dengan keterampilan rendah atau peran layanan kepedulian, waktu luang dan lainnya mengalami tingkat kematian yang tinggi. Hal ini berdasarkan data baru di Inggris dan Wales.
Badan Statistik Nasional menyebutkan bahwa ada 7.961 kematian yang terkait virus corona terdaftar dari bulan Maret hingga Desember tahun lalu. Di mana, hampir dua pertiganya terjadi di antara pria yang bekerja di bidang pekerjaan dengan keterampilan rendah.
Data baru tersebut dipublikasikan pada Senin. Disebutkan bahwa dilihat dari kelompok besar jenis pekerjaan, para pria yang bekerja di bidang dengan keterampilan rendah, layanan kepedulian atau waktu luang memiliki angka kematian yang tertinggi.
Dikutip dari laman Daily Star, kematian di antara pekerja sosial pria dan wanita secara statistik lebih tinggi dibandingkan populasi pekerjaan lain yang lebih luas.
Angka kematian yang melibatkan perawat juga secara signifikan lebih tinggi di antara angka kematian COVID-19, dengan 79,1 kematian per 100.000 pria (42 kematian) dan 24,5 kematian per 100.000 wanita (110 kematian).
Data tersebut didapat setelah setahun, dari saat pembatasan wilayah nasional pertama di Wuhan, China, sebelum efek COVID-19 meluas ke populasi global diketahui.
Sejak itu, lebih dari 2,13 juta orang meninggal karena virus corona dengan total kasus positif yang tercatat 99,2 juta.
Di Inggris, terdapat 3,65 juta kasus telah didokumentasikan, di mana 97.939 menyebabkan kematian.
Pemerintah sudah mengambil tindakan pada 4 Januari dan menerapkan kebijakan lockdown nasional ketiga karena kewaspadaan terhadap varian baru Brazil.
Gus Baha Ingatkan Semua Orang Agar Ingat Mati Tapi Tetap Semangat Hidup
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha merupakan salah satu ulama yang dikenal sebagai ahli tafsir dan pakar Al Quran hingga mendapat julukan 'manusia Quran'.
