Semua Hal Ini yang Perlu Diketahui Mengenai Tingkat Oksigen Darah

Mengukur oksigen darah
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung saat ini memang merupakan penyakit baru yang saat ini terus diteliti. Berbagai fakta baru mengenai virus tersebut mulai terungkap, salah satunya adalah munculnya gejala happy hypoxia yang diduga membuat sejumlah pasien COVID-19 meninggal tanpa menunjukkan tanda-tanda sama sekali.

Happy hypoxia adalah penurunan kadar oksigen dalam darah. Kondisi tersebut membuat seseorang mengalami masalah dalam pernapasan berupa sesak napas atau dispnea. Tingkat oksigen darah dalam tubuh kita menentukan jumlah oksigen yang ada dalam sel darah merah (RBC). Ini adalah tingkat hemoglobin yang jenuh oksigen sesuai dengan total hemoglobin dalam darah. 

Mempertahankan tingkat oksigen darah yang seimbang dan normal sangat penting bagi orang dewasa dan anak-anak. Orang dengan kondisi medis yang parah seperti penyakit paru obstruktif kronik, asma dan penyakit kardiovaskular harus memantau kadar oksigen darah mereka setiap saat.

Bagaimana cara mengukurnya?

Photo :
  • U-Report

Kadar oksigen darah dapat diukur dengan dua cara. Salah satunya adalah dengan bantuan pulse oximeter, sebuah perangkat kecil yang dapat dijepitkan ke ujung jari. 

Ini menyinari pembuluh darah kecil di jari-jari Anda dan mengukur tingkat saturasi oksigen dalam darah Anda.

Cara lain untuk mengukur tingkat oksigen darah adalah melalui gas darah arteri (ABG). Cara ini adalah tes darah yang tidak hanya mengukur kadar oksigen dalam darah, tetapi juga mendeteksi kadar gas lain dalam darah Anda.

Bagaimana oksigen darah yang normal?

Pembacaan normal untuk tes gas darah arteri adalah sekitar 75 hingga 100 milimeter merkuri (mm Hg), namun, pembacaan oksimeter denyut normal biasanya berkisar antara 95 hingga 100 persen.

Apa yang terjadi jika kadar oksigen darah turun?

Ketika oksigen darah turun di bawah 75 mmHg, kondisi ini umumnya disebut hipoksemia. Jika selanjutnya turun menjadi 60 mmHg, itu mungkin memerlukan dukungan darurat dan oksigen tambahan dapat disediakan melalui tabung oksigen.

Penurunan kadar oksigen darah yang parah dapat menyebabkan konsekuensi berikut.

- Nyeri dada
- Kebingungan
- Sakit kepala
- Sesak napas
- Peningkatan palpitasi jantung

Penurunan kadar oksigen darah yang berkelanjutan dapat menyebabkan perubahan warna biru pada kuku, kulit, dan selaput lendir.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Penyebab kadar oksigen darah rendah?

Berbagai kondisi medis yang sudah ada sebelumnya dapat menyebabkan kadar oksigen darah Anda turun. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), termasuk bronkitis kronis dan emfisema
- Asma
- Paru-paru 
- Penyakit kardiovaskular
- Anemia

Kebiasaan seperti merokok juga dapat menyebabkan pembacaan oksimeter denyut yang tinggi. Merokok menyebabkan karbon monoksida menumpuk di dalam darah Anda.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Bagaimana cara mencegah hipoksemia atau kadar oksigen darah rendah?

Meskipun berkonsultasi dengan dokter adalah cara terbaik untuk mengatasi masalah kadar oksigen darah rendah, beberapa perubahan dan pengobatan rumahan juga dapat mencegah hal yang sama.

Latihan pernapasan dalam dan yoga adalah cara yang bagus untuk menenangkan saraf dan mengembalikan kadar oksigen dalam darah Anda ke normal.

Tetap terhidrasi juga menormalkan kadar oksigen darah Anda dan menjaganya tetap stabil. Jika seorang perokok, Anda harus berhenti merokok sebelum memengaruhi kadar oksigen dalam darah Anda.

Terakhir, makan makanan yang sehat dan seimbang karena akan meningkatkan kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya