Kembang Kol vs Kubis: Mana yang Lebih Baik dari Segi Kesehatan?

Kembang kol
Sumber :
  • Pinkvilla

VIVA – Ketika sampai pada perbandingan antara kembang kol dan kubis, kembang kol terlihat sangat mirip dengan brokoli, satu-satunya perbedaan yang terlihat adalah warnanya putih. Kuntum bunga putih yang disebut dadih disatukan di tangkai tengah. Muncul dalam berbagai warna seperti ungu, oranye dan hijau.

Undangan Halal Bi Halal Numpuk, Penderita Diabetes Perhatikan Makanan yang Harus Dihindari Ini

Sedangkan kubis adalah salah satu jenis sayuran berdaun yang dapat dimakan dengan berbagai cara, baik dikukus, dimasak, direbus atau dijus. Ini adalah sayuran silangan dan tersedia dalam warna mulai dari hijau hingga ungu hingga merah. 

Baik kembang kol dan kubis termasuk dalam keluarga Brassicaceae dan merupakan sayuran silangan. Dari manfaat kesehatan hingga rasa, berikut beberapa perbedaan kedua sayuran tersebut dilansir dari Pinkvilla.

Kapan Waktu Terbaik Minum Kopi di Bulan Ramadhan, Saat Berbuka Puasa atau Sahur?

Kembang kol

Konsumsi sayuran ini secara teratur membantu meningkatkan sirkulasi darah dan menjaga fungsi pembuluh darah dengan baik, sehingga meningkatkan dan menjaga kesehatan jantung.

5 Makanan ini Sebaiknya Jangan Dikonsumsi saat Perut Kosong

Kembang kol juga efektif untuk memperlancar proses pencernaan tubuh. Ini adalah sumber serat makanan yang kaya dan mendorong pembuangan racun dari tubuh.

Kembang kol mengandung vitamin C, yang membantu produksi kolagen yang menjaga kesehatan tulang dan melindungi persendian.

Kembang kol dikatakan memiliki rasa manis dan pedas dengan nada pahit. Teksturnya renyah dan rasanya ringan. Ini bisa membusuk atau menjadi pahit jika terlalu matang.

Kubis

Kubis kaya akan vitamin C dan belerang yang membantu mengeluarkan racun dari tubuh seperti radikal bebas dan asam urat. Ia juga kaya akan antioksidan, serat dan vitamin. Padahal itu cukup rendah kalori.

Kubis merah kaya  dikenal dapat menurunkan kadar gula darah dan membantu produksi insulin. Kubis sarat dengan antioksidan dan sifat anti-hiperglikemik yang membuatnya efektif dalam mengontrol kadar gula darah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya