7 Penyakit Musim Hujan dan Banjir Rentan Mengintai Saat Pandemi

Ilustrasi influenza/flu/bersin/pilek.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Di tengah musim hujan dan bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Indonesia, terdapat berbagai potensi penyakit yang mungkin dapat timbul pada masyarakat. Beberapa faktor antara lain imunitas yang menurun hingga nyamuk yang mengintai saat banjir.

"Potensi kita terjangkit penyakit di musim hujan dan banjir cukup besar karena saat musim hujan, sistem imun kita cenderung berkurang akibat aktivitas yang terbatas dan cuaca yang membuat kita malas sehingga menghambat untuk berolahraga,” ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Betang Pambelum (Palangkaraya), dr. Alex Ranuseto, Sp.PD., dalam keterangan tertulisnya.

Dokter Alex menambahkan bahwa penyakit yang ditularkan oleh nyamuk akan semakin banyak karena selalu ada genangan air sebagai indukan mereka selama musim hujan dan banjir serta menjadi media penularan yang mudah dan cepat untuk penyakit leptospirosis (infeksi yang disebabkan oleh hewan). COVID-19 akan memperburuk seseorang yang sedang terjangkit penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh musim hujan dan banjir.

"Tentu saja bila seseorang telah terjangkit salah satu penyakit musim hujan dan banjir yang kemudian superinfeksi dengan COVID-19 akan menjadi lebih berat prognosis atau perkembangan penyakit yang dideritanya,” ujar dr. Alex.

Menurut dr. Alex Ranuseto,Sp.PD, penyakit yang berpotensi timbul saat musim hujan dan banjir di antaranya adalah flu (influenza), demam berdarah, malaria, diare, hepatitis A, demam tifoid (infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh salmonella typhi), dan leptospirosis. Berikut penjelasannya.

Flu (influenza)

Mulai dari keluhan demam, batuk, pilek, radang tenggorok, hingga potensi terjadi pneumonia (radang paru akut) yang bisa menyebabkan kematian.

Demam berdarah

Gejala awal mirip dengan influenza yang disebut sebagai flu-like syndrome yaitu kumpulan gejala penyakit yang mirip dengan influenza yang khas dengan keluhan demam tinggi secara terus menerus baik siang maupun malam disertai dengan munculnya perdarahan di kulit hingga perdarahan yang menyebabkan syok dan kematian.

Malaria

Gejala penyakit malaria yang khas (disebut sebagai TRIAS malaria) yang muncul berupa demam tinggi, menggigil, dan diakhiri dengan banyak keringat. Demam pada malaria memiliki berbagai tipe yang khas dan berbeda-beda tergantung dengan penyebab malaria itu sendiri. Dampak terburuk dari malaria adalah anemia gravis (anemia yang cukup berat), kerusakan sel otak (falciparum), dan kematian karena kegagalan multi organ.

Diare

Diare pada musim hujan sering disebabkan karena konsumsi makanan dan minuman yang kurang bersih dan terkontaminasi bakteri, virus, atau jamur. Penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya namun bila sampai tidak tertangani dengan baik bisa menyebabkan dehidrasi berat, syok, dan kematian.

Hepatitis A

Ini merupakan penyakit akibat peradangan hati akibat virus hepatitis A di mana penyakit ini akan menyebabkan keluhan flu-like syndrome yang diikuti dengan badan kuning. Penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya namun bila tidak diobati dengan baik bisa juga menyebabkan gagal hati akut yang berakibat kematian.

Nyamuk Wolbachia Melawan DBD! Menkes Ungkap 5 Wilayah di Jawa yang Sudah Terbebas

Demam tifoid

Penyakit ini sering disebut sebagai penyakit tipus yang masuk melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh kuman salmonella typhi. Penyakit ini dapat menyebabkan demam berhari-hari atau lebih dari 2 minggu yang khas muncul pada sore hari disertai sakit kepala, keluhan saluran cerna berupa diare, sakit perut, dan perdarahan saluran cerna. Bila tidak segera diobati, demam tifoid bisa menyebabkan bocornya usus, peritonitis (peradangan pada lapisan tipis pada dinding perut), sepsis (infeksi akibat sistem kekebalan tubuh yang tidak terkendali), radang otak, pneumonia, dan kematian.

Soal Flu Singapura, Menkes Singgung Virus Terus Berkembang

Leptospirosis

Penyakit yang dibawa oleh hewan pengerat, anjing, sapi kuda, kelelawar, dan lain sebagainya. Penyakit ini ditularkan melalui kencing hewan-hewan tersebut yang ada di genangan air dan masuk melalui luka terbuka di kulit sehingga dapat meyebabkan keluhan demam tinggi, khas penyakit otot-otot terutama betis yang nyeri dan pegal, serta mata merah yang khas. Penyakit ini sering meyebabkan gagal organ bila tidak segera diterapi dan dapat menyebabkan kematian.

Waspada! Demam Berdarah Mengganas, Jakarta Jadi Episentrum dengan 35 Ribu Kasus
Nyamuk aedes aegypti.

Tenang Hadapi DBD! Menkes Pastikan RS Siap Tangani Pasien, Ini Imbauannya untuk Masyarakat

Angka kasus demam berdarah di Indonesia mengalami peningkatan. Hingga saat ini tercatat sudah ada 35 ribu lebih pasien menderita demam berdarah atau DBD

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024