Orang Dewasa dengan Usia Ini Lebih Mungkin Menyebarkan COVID-19

Tes GeNose Covid-19
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Orang dewasa dilaporkan menjadi satu-satunya kelompok yang masih menyebarkan virus corona atau COVID-19. Hal tersebut disimpulkan dari penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti Imperial College London menggunakan data ponsel lebih dari 10 juta orang di AS.

Terkuak, Usia Janin Wanita Hamil di Kelapa Gading yang Tewas Dibunuh

Dilansir Times of India, Senin 8 Februari 2021, temuan tersebut mengungkapkan bahwa orang dewasa antara usia 20 hingga 49 tahun menjadi satu-satunya yang secara signifikan bertanggung jawab atas peningkatan jumlah kasus COVID-19.

Dari 100, sekitar 65 kasus infeksi berasal dari kelompok usia tersebut. Anak-anak dan remaja bertanggung jawab atas penyebaran virus yang minimal atau lebih sedikit. Sedangkan orang dewasa yang lebih tua, mereka lebih rentan terhadap virus tetapi mereka cenderung tidak menyebarkannya ke orang lain.

Apakah MK Tolak Gugatan Syarat Usia SIM seperti Tolak Masa Berlaku SIM Seumur Hidup?

Berdasarkan data, anak-anak berusia 9 tahun dan di bawah itu berkontribusi kurang dari 5 persen terhadap infeksi COVID-19. Sedangkan mereka yang berusia 10 hingga 19 tahun, bertanggungjawab kurang dari 10 persen.

Berdasarkan temuan ini, para peneliti menyimpulkan tindakan pencegahan ekstra diperlukan di kalangan orang dewasa. Mereka yang termasuk kelompok usia 20-49 tahun harus ekstra hati-hati dan harus rajin mengikuti protokol kesehatan.

Pria Ini Gugat Syarat Usia Pembuatan SIM ke MK karena Kagum 2 Bocah SD Motoran Madura-Jakarta

Mereka harus menjaga jarak, memakai masker, dan mengikuti etika kebersihan untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain dari virus menular tersebut.

Sedangkan menurut penelitian lain yang diterbitkan JAMA Network, lebih dari setengah kasus COVID-19 kemungkinan disebabkan oleh orang tanpa gejala (OTG). Terungkap bahwa sekitar 59 persen dari semua penularan disebabkan oleh individu yang tidak bergejala.

Studi ini menunjukkan, bagaimana mengidentifikasi dan mengkarantina pasien yang bergejala saja tidak cukup untuk mengendalikan penularan COVID-19.

Beberapa bulan lalu, dua penelitian yang dilakukan dengan masalah yang sama menyimpulkan bahwa anak-anak kecil tidak hanya menularkan virus corona secara efisien, tetapi juga dapat menjadi kontributor utama meningkatnya kasus COVID-19. Yang pertama dilakukan oleh rumah sakit anak di Chicago, Illinois dan yang kedua dari provinsi pegunungan Trento, Italia.

Menurut dua penelitian tersebut, anak-anak berusia 5 tahun ke bawah yang mengalami gejala COVID-19 ringan hingga sedang, memiliki strain virus di nasofaring 10 hingga 100 kali lebih banyak daripada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa. 

Temuan studi ini bertentangan dengan yang dilakukan oleh Imperial College London. Namun yang pasti, setiap kali kamu berbagi ruang dengan seseorang yang tidak tinggal bersama kamu di rumah, lakukan tindakan pencegahan dan jaga jarak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya