Ahli Tegaskan Tak Ada Efek Samping Berat Setelah Vaksin COVID-19

Ilustrasi vaksinasi COVID-19
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Banyak mitos yang beredar di masyarakat seputar efek samping yang ditimbulkan setelah pemberian vaksin COVID-19. Mengingat ini jenis vaksin baru, banyak orang yang merasa takut hingga tersebar hoax bahwa vaksin COVID-19 akan menimbulkan efek samping atau gejala berat. 

5 Efek Samping Kol Goreng Bagi Kesehatan yang Perlu Diwaspadai, Bisa Memicu Kanker

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Daeng M Faqih, SH, MH, menegaskan, vaksin COVID-19 hanya menimbulkan gejala ringan setelah disuntikkan. Itupun persentasenya sangat kecil, yaitu tidak sampai 2 persen. 

Dengan demikian, pernyataan yang mengungkapkan bahwa vaksin akan menimbulkan efek samping atau gejala berat, hanyalah mitos belaka. Sebanyak 1,3 juta tenaga kesehatan bahkan telah membuktikannya. 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

"Nakes 1,3 juta orang lebih yang sudah divaksin. Sampe sekarang tidak ada laporan efek samping yang berat. Tidak ada insiden dan tidak ada laporan efek samping yang berat pada tenaga kesehatan yang sudah divaksinasi dua kali," kata dr. Daeng dalam tayangan Hidup Sehat di tvOne, Selasa 16 Februari 2021. 

Daeng menyarankan, jika ingin pandemi selesai, kita harus ikut mensukseskan vaksinasi, untuk mencapai 70 persen herd immunity. Jika semua masyarakat Indonesia bisa kompak, Daeng menilai pandemi akan cepat berakhir. 

Suka Pake Viagra Biar Genjreng di Ranjang? Hati-hati, Bisa Mengancam Jiwa

Masih dalam tayangan yang sama, Daeng turut memberikan beberapa tips ketika akan melakukan vaksinasi. Apa saja yang harus dilakukan? 

"Yang pertama kondisi badan kita harus sehat. Karena kalau lagi tidak sehat, kita tidak disuntik. Misalnya lagi flu, batuk, itu ditunggu sampai sembuh dulu baru disuntik. Kan sayang kalau ditunda, jadi dijaga kesehatannya," kata dia. 

Kemudian yang kedua, sebelum melakukan vaksin, kita juga harus mempersiapkan diri, dengan mengonsumsi makanan yang sehat agar antibodi dapat terbentuk. Selain itu, istirahat yang cukup juga tak kalah penting. 

"Untuk memproduksi vaksin itu, begitu disuntik antibodi akan terbentuk. Nah itu perlu persiapan. Antibodi juga terbentuk dari protein, dari zat-zat gizi, sehingga asupan gizinya baik. Jadi kondisi sehat harus dijaga, gizi dijaga, kalau bisa jangan banyak begadang," tutur dr. Daeng.

Ingat, saat ini jumlah kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Untuk itu jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan dan lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Jauhi Kerumunan serta  Mencuci Tangan Pakai Sabun,

#pakaimasker
#jagajarak
#cucitangan
#satgascovid19
#ingatpesanibu


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya