Hobi Bersepeda, Waspada Cyclist's Palsy!

Ilustrasi bersepeda/olahraga.
Sumber :
  • Freepik/prostooleh

VIVA – Kini semakin banyak orang menggandrungi olahraga bersepeda, dari segala jenis usia. Tak hanya karena seru, olahraga ini juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Namun kamu perlu memperhatikan posisi tubuh saat bersepeda, termasuk posisi tangan, agar tidak terkena cyclist’s palsy. Apa itu cyclist's palsy?

Rekomendasi 5 Sepeda Listrik 1 Jutaan Terbaik

Menurut Spesialis Bedah Ortopedi di Konsultan Hand dan Microsurgery RS Pondok Indah- Bintaro Jaya, dr Oryza Satria, Sp.OT (K) mengatakan, olahraga bersepeda diakuinya memiliki segudang manfaat untuk kesehatan. Dengan bersepeda selama 30 menit setiap hari saja, sudah dapat membantu menurunkan risiko penyakit metabolik, meningkatkan kreativitas dan daya ingat, serta menurunkan tingkat kecemasan dan depresi seiring dengan meningkatnya kadar hormon endorfin dalam tubuh. 

Olahraga bersepeda juga dapat membantu tubuh lebih relaks dan meningkatkan kualitas tidur, sehingga membantu mempertahankan berat badan. "Bersepeda di pagi hari dapat membantu memastikan tubuh kita terpapar sinar matahari dan mendapatkan manfaat dari vitamin D. Tak heran dengan begitu banyak manfaat, bersepeda semakin digandrungi di masa sekarang," kata dr Oryza. 

6 Olahraga Aman saat Menjalankan Puasa Ramadan

Photo :
  • Dokumentasi RSPI

Tetapi, lanjut dr Oryza, supaya sesi bersepeda semakin berdampak baik untuk tubuh, jangan lupa perhatikan posisi atau postur tubuh yang baik. Posisi tubuh yang baik ketika bersepeda juga menjadi hal penting ketika kita ingin terhindar dari cedera. 

Pesepeda Top Dunia Bakal Panaskan Persaingan di Maybank Cycling Series Il Festino 2024

"Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memposisikan kepala mengikuti alur tulang belakang yang terbentuk oleh lengkungan panggul. Arahkan mata ke depan dan relakskan tulang leher."

Apabila Anda sedang bersepeda dalam keadaan cepat, lanjut dr Oryza, maka tundukkan punggung, tetapi apabila track sedang menurun, tegakkan kembali punggung. Sedangkan untuk posisi kaki, apabila pedal sedang berada di bawah kaki, maka tekuklah sedikit kaki Anda. Sesuaikan tinggi pedal dengan kaki Anda (yang masih dapat ditekuk sedikit) hingga kaki terasa nyaman ketika menggoes. 

Kemudian untuk posisi tangan, tekuk sedikit siku Anda dan usahakan telapak tangan menggenggam hand lebar atau rem sekaligus. Posisikan bahu mengikuti alur yang dibentuk tangan dan punggung. Hati-hati, posisi tangan yang salah dapat meningkatkan risiko terjadinya cyclist’s palsy. 

Apa itu cyclist’s palsy?

Apabila saat dan setelah bersepeda seseorang merasakan jari manis dan kelingking tidak nyaman, hal ini biasanya disebabkan karena ulnar nerve, saraf yang mempersarafi kelingking dan jari manis, dan melewati pergelangan tangan melalui sebuah terowongan (Guyon canal), tertekan akibat terlalu lama berpegangan dengan handle bar. 

"Kondisi ini disebut juga dengan Guyon canal syndrome, kalau terjadi pada pesepeda disebut cyclist’s palsy. Cyclist’s palsy kerap disamakan dengan CTS (carpal tunnel syndrome)."

Namun, sebenarnya terdapat perbedaan antar keduanya. Gejala CTS terjadi pada ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan sebagian jari manis, sementara gejala cyclist’s palsy hanya pada jari manis dan kelingking saja. Gejalanya juga spesifik terjadi saat atau setelah bersepeda. 

"Anda akan mengalami kebas, kesemutan, nyeri, kram, atau kelemahan pada kedua jari. Hal ini dapat mengakibatkan kekuatan genggaman menjadi lemah. Gejala ini pun akan berbeda-beda pada setiap orang, tergantung tingkat keparahannya," terang dr Oryza lagi.
           
Gangguan sensorik seperti kesemutan dan mati rasa pada jari manis dan jari kelingking akan terasa dan mudah hilang 1 – 2 hari setelah bersepeda. Sementara gejala motorik yang tampak, antara lain jari kelingking dan jari manis yang sulit diluruskan (claw hand), massa otot di antara ibu jari dan telunjuk terlihat kempes, serta kesulitan melebarkan dan menutup jari-jari (melakukan gerakan abduksi dan aduksi jari, hingga dapat menimbulkan cedera berat sampai adanya abnormalitas. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya