Bercinta Setiap Hari Ampuh Cegah Kanker Prostat? Ini Faktanya

Ilustrasi terkena kanker prostat
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Rutin ejakulasi dengan rajin bercinta setiap hari dianggap menjadi jawaban untuk mencegah kanker prostat pada pria. Kenyataannya, penelitian belum mampu membuktikan korelasi antar kedua hal tersebut.

Puasa Selesai, Saatnya Panaskan Ranjang dengan Gaya Baru Ini!

Dokter spesialis Uro-Onkologi Dr. dr. Nur Rasyid. Sp.U(K)., membenarkan jika gangguan ereksi bisa menjadi tanda masalah pada pembuluh darah, termasuk gejala kanker prostat. Sementara, ereksi yang baik, menjadi tanda bahwa kesehatan seksual pria juga cukup baik.

"Jadi seorang laki-laki yang teratur melakukan aktivitas seksual pasti kesehatannya secara umum akan lebih baik. Sebaliknya, gangguan ereksi disebut sebagai alarm bahwa adanya masalah pembuluh darah," ujar dokter Rasyid dalam webinar daring, baru-baru ini.

Gaya Pancake, Unik dan Menantang Dijamin Makin Menggairahkan Hubungan di Atas Ranjang

Di sisi lain, gangguan pada pembuluh darah yang menyebabkan ereksi, bisa menjadi tanda adanya masalah di organ lain. Dengan begitu, hal ini menegaskan bahwa tak ada kaitan erat antara rutin bercinta dengan pencegahan atau risiko kanker prostat.

"Ereksi itu alarm adanya pembuluh darah yang kurang baik. Pembuluh darah bisa ke jantung, ke otak, sakit ginjal. Jadi kalau ditanya, apakah orang yang tidak beraktivitas seksual mempunyai risiko kanker prostat lebih tinggi, enggak ada penelitian," ujar dokter Rasyid.

Hati-Hati Gerakan Ini Saat Bercinta, Ternyata Bisa Bikin Penis Bermasalah

Dokter Rasyid menyebut, memang ada sebuah penelitian yang menemukan risiko kanker prostat lebih besar 30 persen pria yang bercinta 2-3 kali seminggu dibanding pria 5-7 kali seminggu. Tetapi, Rasyid menegaskan penelitian itu bisa memiliki kesalahan lantaran metode yang dilakukan kurang tepat. Sehingga, penelitian ini tak bisa dijadikan acuan.

Ditambahkan dokter Rasyid, disfungsi ereksi juga bisa menjadi tanda andropause pada pria. Gejalanya pun, nyatanya tak jauh berbeda dengan wanita yang sudah mengalami menopause. Untuk itu, penting untuk benar-benar mengenali diagnosis secara tepat melalui konsultasi dan pemeriksaan dini.

"Kalau wanita kan namanya menopause kalau laki-laki andropause. Itu secara klinis mengalami keluhan baik fisik maupun psikologis. Gejala mulai dari cepat lelah, emosional, kekuatan yang menurun, ereksi pagi menurun, juga libido yang turun," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya