Lansia dengan Diabetes dan Kanker Boleh Vaksin COVID-19, Ini Syaratnya

Cegah diabetes
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Usia lanjut (lansia) dan pemilik penyakit komorbid dianggap sebagai bagian dari kelompok yang rentan terhadap penularan dan gejala parah COVID-19. Untuk itu, vaksin perlu diberikan kepada kelompok ini namun dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi.

783 Juta Orang Akan Menderita Diabetes Tahun 2045

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Suzy Maria Sp.PD, menyebut bahwa lansia yang memiliki komorbid termasuk ke dalam kelompok yang juga cukup rentan terhadap COVID-19. Kendati demikian, lansia yang hendak mendapat vaksin harus memenuhi skor rentan yang terdiri dari lima pertanyaan.

Lima pertanyaan itu mencakup kemampuan lansia dalam menaiki 10 buah anak tangga, jalan 100-200 meter, kondisi berat badan, serta rasa lelah yang tak tertahan. Memiliki penyakit komorbid, juga termasuk dalam pertanyaan skor rentan tersebut. 

Mengenal Penyakit Radang Usus, Bisa Sebabkan Kanker Usus Besar Jika Dibiarkan

"Lansia boleh (vaksin COVID-19) dengan syarat. Pada penyakit kronik harus dalam pengobatan dokter dan stabil. Performanya oke dan tidak habis mengalami penyakit atau komplikasi akut," kata dokter Suzy dalam acara Hidup Sehat, TvOne.

Salah satu penyakit komorbid yang cukup banyak dikeluhkan adalah diabetes. Tak sedikit yang mengaku kerap memiliki gula darah tinggi akibat diabetes sehingga merasa tak bisa divaksin. Padahal, lansia penyandang diabetes dengan gula darah tinggi tetap bisa divaksin namun dengan syarat tertentu.

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

"Stabil gula darahnya, tidak sedang alami komplikasi penyakit akut. Semua akan dinilai secara klinis oleh dokter yang akan memvaksin," tuturnya.

Sementara itu, lansia penyandang kanker memang terbilang cukup berisiko dalam menerima vaksin COVID-19. Hanya saja, risiko itu lebih cenderung pada pasien yang masih menjalani pengobatan kanker rutin seperti kemoterapi dan transplantasi

"Pengobatan itu bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh. Kalau divaksin, responsnya nanti enggak maksimal. Misal dokter tetap merekomendasikan, boleh, asal ada surat keterangan," kata dia.

Hipertensi juga menjadi penyakit komorbid yang kerap menerpa masyarakat di Tanah Air, termasuk lansia. Dokter Suzy pun memperbolehkan lansia pengidap hipertensi untuk diberi vaksin COVID-19.

"Tekanan darah di bawah 180/110 boleh divaksin asal dalam pengobatan hipertensi yang rutin. Harus di bawah angka itu karena ada orang yang cemas saat divaksin atau jadi nyeri usai divaksin sehingga bisa tingkatkan tekanan darah. Khawatirnya ada komplikasi usai divaksin dari peningkatan tekanan darah itu," kata dokter Suzy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya