-
VIVA – COVID-19 memang tak memandang bulu, siapa pun bisa tertular dan mengalami gejala berbeda-beda. Kendati demikian, virus corona jenis baru itu memang lebih mudah 'menyukai' beberapa kelompok tertentu termasuk pemilik tubuh obesitas.
Tubuh manusia kerap dihinggapi virus karena memiliki sebuah reseptor. Di reseptor itu lah, virus mengikat tubuhnya dengan sel-sel tubuh manusia sehingga akan mudah menginfeksi. Pada beberapa kelompok, reseptor tersebut lebih banyak dihasilkan tubuh sehingga virus akan lebih mudah 'mendudukinya'.
Sebut saja, para perokok yang memiliki banyak sekali reseptor ACE2, yang menjadi 'gandengan' si virus SARS-CoV-2 itu. Hal senada dimiliki oleh pemilik tubuh obesitas, di mana reseptor ACE2 lebih banyak dimiliki. Bakkan, penelitian terbaru juga menemukan adanya reseptor lain yang membuat kelompok obesitas lebih sensitif terhadap COVID-19.
"Orang yang obesitas, mempunyai reseptor lebih banyak, ACE2, itu yang ditangkap COVID-19. Bahkan terakhir ini ada reseptor yang paling pertama, jadi dia sensitif kena COVID-19," ujar dokter spesialis penyakit dalam, Prof. Dr. dr. Mardi Santoso, DTM&H, Sp.PD-KEMD, dalam acara virtual yang digagas oleh Nutrifood, baru-baru ini.