Air Liur Bikin Luka Cepat Kering, Mitos atau Fakta?

Luka
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Banyak mitos yang beredar terkait penanganan luka yang beredar secara luas pada masyarakat. Salah satunya dengan membiarkan luka terbuka dan diolesi air liur untuk membuatnya cepat mengering. Bagaimana faktanya?

Detik-detik 2 Pemuda Ditangkap Warga Gegara Dikira Bandar Narkoba, Polisi Ungkap Faktanya

Menurut Dokter Spesialis Anak, dokter Mesty Ariotedjo, Sp.A, pemakaian pasta gigi hingga air liur kerap kali dianggap sebagai kunci untuk membuat luka terbuka menjadi lebih cepat kering. Faktanya, itu hanyalah mitos semata dan cenderung membahayakan.

"Tidak tepat, misalnya pakai odol, air liur, diberi terigu. Pakai odol bisa membuat lebih perih, memperbesar iritasi, apalagi air liur mengandung kuman, termasuk ditiup berisiko memberikan kuman,” kata dokter Mesty dalam acara virtual bertajuk 'Hansaplast X Tentang Anak', baru-baru ini.

Lihat Bagian Tubuh Ini Pada Pria, Ternyata Bisa Prediksi Ukuran Penisnya

Tak hanya itu, banyak orangtua yang membiarkan anaknya terluka tanpa penanganan apapun. Terlebih, luka yang nampak seringnya malah dibiarkan terbuka yang lebih berisiko terhadap infeksi di sekitar.

"Luka yang dibiarkan terbuka sering kali dapat memperbesar risiko terkontaminasi kotoran dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi,” sambung dokter lulusan Universitas Indonesia ini.

Rizky Irmansyah Ungkap Fakta Soal Putusnya dengan Nikita Mirzani, Rizky : Nanti Saya Buka Boroknya

Mitos yang masih dilakukan masyarakat ini, kata dokter Mesty, akan membahayakan luka yang dialami siapapun, khususnya anak-anak. Pada anak-anak yang cukup aktif, luka yang dibiarkan terbuka bisa saja menyentuh benda di sekitar yang mengandung banyak kuman.  

“Kalau yang mengandung kuman diberikan pada wilayah sedang tidak optimal, luka, bisa jadi memperparah, menyebabkan luka sekunder,” jelasnya.

Untuk itu, pemahaman orangtua dalam mengatasi luka pada anak, perlu dioptimalkan. Dimulai dengan memahami perasaan anak usai terjatuh, sehingga bisa menenangkan tangisannya.

“Seperti Adik sakit ya kakinya, Bunda bantu obati ya supaya cepat sembuh. Dengan kita memahami anak, anak akan merasa lebih aman dan lebih berani mengeksplor lingkungannya kembali,” sambung dokter Mesty.

Ditambahkan Marketing Director Hansaplast, Dr. Christopher Vierhaus, langkah selanjutnya usai anak tenang adalah dengan membersihkan luka dari kotoran untuk mencegah infeksi dengan air mengalir.

Jika khawatir si kecil akan merasa nyeri, bisa memakai spray antiseptik dengan kandungan Polyhexamethylene Biguanide (PHMB) yang dapat mengobati luka tanpa rasa perih.

Selanjutnya, lindungi luka dengan plester agar terhindar dari bakteri penyebab infeksi. Terakhir, sembuhkan setelah luka mulai mengering dengan salep khusus mencegah bekas luka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya