Kecepatan Mengunyah Makanan Dapat Pengaruhi Berat Badan

Ilustrasi makan.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Semua yang kita lakukan dapat memengaruhi kesehatan baik secara positif maupun negatif.  Bicara tentang penurunan berat badan, faktor seperti genetika, lingkungan dan kondisi kesehatan tertentu tidak dapat dikendalikan. 

Bantah Aturan Makan 3 Kali Sehari, Zaidul Akbar: Di Kitab Gizi Manapun Tidak Ada Anjuran Itu

Namun ada faktor-faktor seperti diet, aktivitas fisik, dan kebiasaan makan sehari-hari yang dapat diubah demi perjalanan penurunan berat badan Anda.

Diet memainkan peran utama dalam perjalanan penurunan berat badan. Tidak hanya apa yang dimakan, cara memakan seseorang juga membuat perbedaan besar pengaruhnya terhadap tubuh, salah satunya tentang seberapa cepat Anda makan. 
 
Dilansir dari laman Times of India, makan dengan perlahan dianggap perilaku malas.  Namun, hal ini ternyata berdampak untuk seseorang yang ingin menurunkan berat badan.  

Cegah Anemia, Ahli Gizi Sarankan Minum Ini saat Ramadhan

Diketahui, makan perlahan dapat membantu menimbulkan perasaan kenyang dan dengan demikian mencegah seseorang makan berlebihan, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Selain itu, makan perlahan dapat meningkatkan penyerapan nutrisi yang lebih baik. Lebih banyak nutrisi meningkatkan perasaan kenyang dan menghentikan seseorang dari pesta makan.

6 Manfaat Mengonsumsi Kurma Saat Berbuka Puasa, Ternyata Bisa Membantu Pencernaan

Lebih lama mengunyah juga dapat meningkatkan kepuasan makanan, yang mengarah ke pikiran yang lebih tenang dan bahagia. Mengunyah lebih lama dapat memengaruhi tingkat stres Anda dengan cara yang positif. Lebih sedikit stres akan meningkatkan pola makan dan dengan demikian mendorong penurunan berat badan. 

Selain itu, makan perlahan dapat meningkatkan proses pencernaan, yang merupakan langkah pertama untuk menurunkan berat badan.

IlustrasiKeluarga.

Anak Puasa Hingga Ikut Mudik? Ini 4 Tips Jaga Kesehatan Buah Hati Jelang Lebaran

Jelang Lebaran, biasanya aktivitas anak akan lebih padat. Terlebih jika orangtua mengajak serta buah hati untuk mudik dan tetap berpuasa. Bagaimana cara jaga kesehatannya

img_title
VIVA.co.id
7 April 2024