Krisis COVID-19 Terburuk di India, Banyak Pasien Sekarat di Trotoar

Seorang pasien dengan gangguan pernapasan berbaring di dalam mobil sambil menunggu untuk masuk rumah sakit COVID-19 untuk perawatan, di tengah penyebaran COVID-19 di Ahmedabad, India, Kamis 22 April 2021.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – India menghadapi krisis COVID-19 dengan jumlah kasus yang meningkat pesat setiap harinya. Pasien membludak di rumah sakit hingga banyak yang tak bisa tertampung.

Bahkan, pasien-pasien sekarat harus dibiarkan berada di trotoar karena kapasitas rumah sakit yang sudah tidak memadai.

Dikutip dari laman The Sun, Dokter Harjit Singh Bhatti mengatakan, krisis kali ini sangat buruk karean India harus menghadapi wabah virus corona terburuk di dunia. Banyak pasien COVID-19 yang harus mengantri di atas tandu.

"Aku belum pernah melihat situasi seperti ini sepanjang karier medisku. Dari 10 tahun terakhir aku praktik, aku tidak pernah melihat situasi seperti ini di mana orang-orang sekarang di jalan," ujarnya dalam wawancara dengan ITV.

"Mereka tidak bisa membaik. Mereka tidak bisa mendapat oksigen," lanjutnya.

Bahkan, sang dokter mengaku merasa lega jika ada pasien meninggal karena artinya ada satu ranjang kosong yang bisa dipakai orang lain.

"Meski dengan usaha terbaikku, aku tidak bisa memberikan perawatan itu ke semua pasien. Aku melihat kalau aku mengobati satu pasien, maka banyak pasienku yang lain tidak teratasi, atau mereka tidak bisa mendapat perhatian yang cukup, yang mereka harus dapatkan," katanya.

"Jadi bahkan, aku mengatakan ini di profil media sosialku juga, aku mengatakan terkadang ini adalah situasi duka dan kelegaan. Aku berduka untuk pasienku yang meninggal tapi juga lega untuk pasien yang bisa mendapat tempat tidur. Jadi ini adalah tipe situasi yang sangat, sangat mengkhawatirkan dan sangat membahayakan," lanjutnya.

Anggota DPR Harap BUMN Bisa Jadi Solusi Hadapi Persoalan Ketahanan Pangan

Virologis Shahid Jameel memperingatkan bahwa India bisa mencatat 500 ribu kasus per hari sebelum pekan pertama Mei.

"Orang-orang yang melakukan studi modelling menyarankan bahwa India akan mencapai puncaknya suatu masa menjelang pekan pertama Mei, dan India bisa meningkat hingga 500 ribu kasus per hari, kemungkinan lebih," ujarnya kepada BBC Radio 4.

5 Mahasiswa Muslim di India Terluka Akibat Ditimpuk Batu saat Salat

Tingkat kematian India berarti bisa ada 5.700 kematian per hari di masa puncak.

India memegang rekor dunia dengan jumlah kasus COVID-19 dan angka kematian selama tiga hari terakhir. Ada 346.786 kasus baru dalam 24 jam sementara 2.624 kematian terjadi di seluruh India di waktu yang bersamaan.

Muncul Wabah Langka dan Mematikan di Jepang, 21 Orang Meninggal
Ilustrasi mencuci mobil

Puluhan Orang Didenda Gara-gara Mencuci Mobil

Hanya dalam tiga hari, pemerintah setempat telah mendenda 22 pelanggar dengan total 110 ribu rupee atau sekitar Rp20 jutaan.

img_title
VIVA.co.id
27 Maret 2024