- vstory
VIVA – April lalu, kasus COVID-19 di klaster perkantoran kembali meningkat. Euforia vaksinasi COVID-19 diduga menjadi penyebab meningkatnya kasus COVID-19 di klaster perkantoran.
Dengan adanya program vaksinasi COVID-19 ini membuat sejumlah pekerja kantoran kendor menjalankan protokol kesehatan. Salah satu yang sering terjadi pekerja melepas masker saat di kantor atau bahkan makan bersama lantaran yakin sudah aman pasca di vaksinasi.
Lantas bagaimana ahli memandang hal tersebut? Spesialis paru sekaligus Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), DR.dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P (K) menjelaskan, orang yang sudah divaksin belum 100 persen tidak akan terinfeksi.
"Ketika masih pandemi, sudah divaksin belum 100 persen dia tidak terinfeksi. Bahwa efikasi vaksin tidak 100 persen, mau vaksin manapun jadi ada proporsi vaksin yang tidak efektif," kata Agus dalam virtual conference, Kalbe Edukasi Pencegahan Klaster Perkantoran di Tengah Pandemi COVID-19, Rabu 5 Mei 2021.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan, ketika seseorang belum lengkap melakukan vaksinasi (dua kali suntikan vaksinasi), belum terbentuk sempurna.
"Ada periode belum terbentuknya antibodi jadi ini ada potensi mereka terinfeksi," jelas Agus.
Selain itu, vaksin tidak menjamin 100 persen dapat memproteksi semua strain virus SARS-CoV-2, penyebab COVID-19.
"Apalagi sekarang ada banyak mutasi," jelas dia.
Antibodi yang terbentuk antar orang per orang dari vaksin antar orang per orang berbeda, maka ada potensi seseorang bisa terinfeksi. Maka dari itu, Agus menjelaskan bahwa pekerja kantoran harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
