Polemik Pelabelan Galon Guna Ulang masih Berlanjut

Ilustrasi air galon
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Dokter Makki Zamzami dari Lembaga Kesehatan PDNU (Persatuan Dokter Nahdlatul Ulama) angkat bicara mengenai bahaya Bisphenol A yang terdapat pada galon guna ulang berbahaya bagi usia rentan khususnya bagi bayi, balita dan janin pada ibu hamil. Ia memberikan perhatian kepada BPA karena keberadaan BPA terdapat di wadah plastik dan botol. Terutama pada galon isi ulang. 

Upaya Mahasiswa Kurangi Sampah Plastik, Kompak Lakukan Ini

"Mengenai Bisphenol A dan plastik bukan hanya dalam botol, galon dan kemasan itu saja, tapi intinya, BPA memang menjadi sorotan," tutur dr Makki Zamzami  dari Lembaga Kesehatan PBNU dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Makki, bahaya Bisphenol A yang terdapat pada galon guna ulang, tidak mempunyai ketentuan khusus. Itu sebabnya perlu ada pengawasan terhadap peredaran galon guna ulang. Pergerakan dari pabrik hingga ke konsumen, bagaimana treatment galon tersebut. Akan tetapi pengawasan galon ini butuh biaya juga. 

Ramai Soal Kandungan Bromat, Richard Lee Bela Gerald Vincent

"Saran saya segera sahkan UU BPOM, dan BPOM berperan aktif, supervisi, evaluatif terhadap, makanan, minuman dan obat," kata Makki memberi saran. 

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Imam Pituduh punya pendapat berbeda. Dia mengutarakan, masyarakat NU di daerah banyak yang mengonsumsi produk air minum dalam kemasan dari galon guna ulang.

Heboh! Ada Kandungan Bromat Penyebab Kanker di Air Minum Kemasan, Benarkah?

"Jadi, isu hoax itu membuat mau tidak mau sudah sangat meresahkan dan membuat mereka khawatir, karena mereka sudah mengonsumsi produk tersebut selama puluhan tahun," ujarnya beberapa waktu lalu.

Di sisi lain ada Ketua JPKL, Roso Daras, yang mengklaim pihaknya telah mengirimkan sample berupa beberapa galon guna ulang yang kemasannya mengandung BPA, yang di dapat dari mata rantai distribusi AMDK galon guna ulang  ke Tuv Nord Laboratory Service, untuk dianalisa migrasi bisphenol A. Hasil penelitian itu juga mengejutkannya karena batas toleransi telah melebihi yang ditetaokan BPOM.

BPOM juga sudah berkomentar, menurut Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan, Rita Endang kemasan galon AMDK yang terbuat dari Polikarbonat (PC) selama lima tahun terakhir (2016-2020), menunjukkan migrasi BPA di bawah 0.01 bpj (10 mikrogram/kg) atau masih dalam batas aman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya