5 Perkataan Ini Tak Boleh Diucapkan ke Ibu Hamil yang Lewat HPL

Ilustrasi hamil/ibu hamil.
Sumber :
  • Freepik/user18526052

VIVA – Menantikan kelahiran bayi menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu. Tidak sedikit dari ibu hamil yang selalu menunggu hingga HPL (Hari Perkiraan Lahir) datang.

Posko Mudik Perempuan Bisa Cek Kehamilan, Tekanan Darah Hingga Sedia Kondom! Catat Titiknya

Sayangnya, meski sudah memasuki HPL, ternyata sang buah hati belum ada tanda-tanda akan lahir ke dunia. Kondisi sudah lewat HPL ini bisa membuat ibu hamil semakin cemas. Hingga saat ini belum ada penyebab pasti bayi belum lahir meski sudah lewat HPL.

Namun, ada beberapa kemungkinan kondisi yang bisa membuat HPL seorang ibu hamil mundur, di antaranya yaitu: hamil bayi laki-laki, merupakan kehamilan pertama, ibu hamil mengalami obesitas, ada anggota keluarga yang pernah melahirkan bayi postmatur atau suda lewat HPL, serta memiliki riwayat melahirkan postmatur sebelumnya.

Soal Program Makan Siang Gratis, Ibu Hamil dan Balita juga Perlu Dukungan untuk Cegah Stunting

Tentu kondisi tersebut membuat tidak sedikit ibu hamil merasa cemas. Maka dari itu sebagai orang terdekat penting bagi kita untuk memberikan support dan tidak mengatakan hal-hal yang dapat membuat mereka semakin down.

Photo :
  • Freepik/user18526052
Viral Ibu Hamil Alami Hilang Janin: Gamau Suudzon, Tapi…

Dilansir Today’s Parents, ada beberapa perkataan dianggap tidak membantu bahkan menyinggung ibu hamil yang berada dalam kondisi ini. Terlebih jika ini adalah kehamilan pertamanya. Apa saja? Berikut ini rangkumannya.

1. Bertanya “Kenapa, Kok, Belum Melahirkan?”
Pertanyaan seperti ini justru bisa membuat ibu hamil bersedih dan cemas akan kondisinya dan sang janin dalam kandungan. Tak ada ibu yang menginginkan kondisi seperti ini.

Sejak awal kehamilan, tentu saja ia berharap bisa segera menggendong buah hatinya dan bisa melahirkan sesuai HPL.

Daripada basa-basi bertanya alasan kenapa belum juga melahirkan, ada baiknya Anda merencanakan aktivitas yang membuat mereka merasa lebih rileks.

2. Menyarankan Berbagai Upaya agar Cepat Melahirkan
“Bun, cobain ini, deh, supaya bisa cepat melahirkan” atau “Bunda sudah coba teknik ini belum? Ini bisa bikin Bunda cepat melahirkan, lho!”.

Beberapa kalimat tersebut ada baiknya tidak diucapkan. Memang tujuan awal Anda adalah memberikan saran untuknya, tetapi hal itu justru bisa membuat ibu hamil lebih tertekan bahkan menyesal karena kenapa ia tidak tahu lebih cepat tentang saran itu. Sehingga kalau tahu lebih dulu, pasti kini ia sudah bisa menggendong buah hatinya.

Daripada memberikan berbagai saran yang bisa membuat ibu hamil kebingungan, lebih baik langsung saja mengajaknya untuk jalan santai di pagi atau sore hari.

Manfaat jalan kaki untuk ibu hamil yaitu bisa membuatnya merasa lebih nyaman dan senang karena efek pengeluaran dopamin atau hormon pengendali emosi.

3. Mengatakan “Mumpung Bayi Belum Lahir, Nikmatin Dulu Waktu Tidurnya”
Kalimat seperti itu seakan ibu hamil sangat beruntung karena waktu tidurnya belum terganggu lantaran belum memiliki bayi. Padahal kenyataannya, sejak hamil pun waktu tidur ibu sudah cukup terganggu.

Mulai dari harus bolak-balik toilet karena ingin buair air kecil pada malam hari, kondisi tubuh yang dirasa serba salah saat dalam posisi tidur, dan lain sebagainya.

Sebaiknya, coba dengarkan keluh kesah mereka, kekhawatiran mereka akan kondisinya ini. Berikan semangat dan mengakui kalau kondisi yang sedang dihadapinya itu memang tidak mudah dan menantang.

4. Membandingkan dengan Ibu Lain yang Juga Mengalami Hamil Lewat HPL
Jangan katakan, “Ibu itu lewat HPL lebih lama, lho, Bun!” Jangan jadikan kondisi ini layaknya sebuah kompetisi bagi ibu yang mengalaminya.

Hilary, seorang ibu yang mengalami kondisi ini, pernah berkata: “Mendengar bahwa seseorang mengalaminya lebih buruk daripada yang saya alami justru tidak membantu saya yang sedang bersabar menunggu untuk kelahiran buah hati”.

Daripada membandingkan kondisinya dengan ibu hamil lain, lebih baik berikan afirmasi positif untuknya seperti, “Tenang, Bun, anggap saja setiap hari menjadi satu hari lebih dekat untuk bertemu bayi Anda.”

5. “Jangan Mau Diinduksi!”
“Berkali-kali, orang-orang memberi tahu saya betapa buruknya jika saya harus diinduksi. Dari mengingatkan saya bahwa persalinan akan sangat intens sehingga saya tidak akan bisa mengatur napas, hingga efek buruk yang dapat ditimbulkan oleh induksi kepada bayi. Saya mendengar semuanya kala itu,” curhat Hilary.

Padahal, dari pengalaman Hilary, beberapa temannya yang diinduksi justru mengaku hal itu memberikan manfaat.

Ketika ada teman atau keluarga yang sedang dalam kondisi lewat HPL, kita perlu memikirkan setiap ucapan, pertanyaan, dan saran yang akan diberikan untuknya. Lebih baik, tanyakan kepada mereka tentang apa yang sedang dibutuhkan dan bagaimana kita bisa mendukungnya. Yuk simak lebih lengkap dengan klik tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya