Cara Jitu Melawan Varian Baru COVID-19

Ilustrasi jaga jarak/virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Virus COVID-19 varian baru sudah memasuki Indonesia. Salah satunya varian Delta dari negara India. Maka, salah satu kunci pencegahannya dengan disiplin menerpakan protokol kesehatan yaitu menggunakan masker.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, dr. Reisa Broto Asmoro menegaskan bahwa memakai masker merupakan cara jitu untuk melawan varian virus baru dan COVID-19 secara umum, mengingat virus SARS-Cov-2 menular melalui droplets.

“Masker yang dipakai pun harus yang ampuh menangkal droplets masuk ke tubuh kita lewat rongga mulut dan hidung,” kata Raisa di Jakarta, Rabu, 16 Juni 2021.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Reisa menjelaskan bahwa masker medis yang sebaiknya digunakan merupakan masker yang sudah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan. Apabila menggunakan masker kain, sebaiknya menggunakan masker yang terdiri dari minimal tiga lapis.

Membuka masker dapat dilakukan pada saat makan dan minum atau olahraga, dengan syarat tetap menjaga jarak aman dengan orang lain minimal dua meter.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

“Jangan buka masker di ruang tertutup yang banyak orangnya. Saya jelaskan lagi bahwa virus adalah makhluk mikro organisme yang dapat saja melayang di udara ruang tertutup atau bersifat aerosol,” ujarnya.

Untuk diketahui, berdasarkan temuan The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Atlanta, droplets bertahan di udara dalam hitungan detik hingga menit sebelum jatuh seiring gravitasi. Sedangkan tetesan yang lebih kecil berupa partikel aerosol dapat bertahan di udara dalam ruang tertutup tanpa ventilasi yang baik selama beberapa menit hingga hitungan jam.

Pada kesempatan yang sama, dia menjelaskan mengenai cara yang dapat dilakukan untuk berkontribusi menekan laju penularan COVID-19 dan mengembalikan situasi kota dan kabupaten ke risiko rendah atau zona hijau.

Pertama, laporkan diri ke Puskesmas terdekat apabila merasa kontak erat dengan pasien positif. Hal tersebut merupakan bagian dari cara pengendalian penularan melalui  3T (tes, telusur, tindak lanjut dan terapi).

Kedua, ikut serta menyukseskan vaksinasi dengan cara mendaftarkan, mengantar, dan menemani para lansia, orang tua, guru, penyandang disabilitas yang belum mendapatkan vaksinasi.

Ketiga, bagi yang telah menerima vaksin, tetap lindungi orang lain dengan terus mempraktikkan protokol kesehatan secara disiplin.

“Tidak ada cara mengakhiri pandemi ini kecuali dengan cara memutus penularan bersama-sama,” tegas Reisa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya