Lakukan Ini Saat Alami Gejala COVID-19 Tapi Hasil Swab Antigen Negatif

Ilustrasi swab test.
Sumber :
  • Pixabay/HVesna

VIVA – Pandemi COVID-19 membuat masyarakat menjadi lebih concern terhadap kesehatan. Terlebih lagi saat ini tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini, masyarakat juga dihadapkan pada perubahan musim alias pancaroba.

Beberapa gejala dari influenza karena pancaroba dengan COVID-19 pun memiliki kemiripan. Lantas, bagaimana cara membedakan antara influenza biasa dengan gejala COVID-19?

Terkait hal itu, spesialis penyakit dalam dr. Robert Sinto, SpPD K-PTI angkat bicara.

Dia menjelaskan, ada beberapa hal yang bisa menjadi perhatian masyarakat dalam mengenali gejala khas dari COVID-19 dan influenza biasa. Pertama, kata Robert, gejala tidak membaik dalam waktu dekat.

"Kalau common cold itu 2-3 hari gejala membaik. Tapi hari ketiga, keempat, kelima masih demam, justru makin buruk. Hati-hati, itu bisa bukan common cold bisa," kata dia dalam program Hidup Sehat tvOne, baru-baru ini.

Kedua, kontak erat. Kontak erat ini bisa dicek antara 5 hingga 7 hari ke belakang.

"Kedua, kontak yang jelas, minggu lalu 5-7 hari ke belakang saya bertemu orang dia baru tau terkonfirmasi positif COVID-19 maka tidak ada kata lagi lakukan contact tracing dan swab," ujar Robert.

Namun, bagaimana jika masyarakat melakukan swab antigen lantaran masih mengalami demam setelah 3-5 hari dan dinyatakan negatif? Apa yang harus dilakukan?

Program Restrukturisasi Kredit Terdampak COVID-19 Berakhir, OJK Ungkap Alasan Tak Diperpanjang

Robert menjelaskan, jika gejala ada, dan hasil swab antigen negatif maka lakukan swab PCR. Sebab, sensitivitas alat antigen itu rata-rata sekitar 70-80 persen.

"Sehingga kita bisa lakukan pemeriksaan swab PCR. pemeriksaan swab PCR sekali saja sudah bisa mendeteksi hanya 70-80 persen. Kalau kita lakukan kedua kali, kita bisa mendapatkan angka tambahan positif 12,5 persen, untuk swab kedua, ucap Robert.

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

“Kalau ada gejala yang sangat khas, jangan tunggu kalau dokter lakukan swab kedua, karena ada tambahan 12,5 persen yang bisa tidak didapatkan di pemeriksaan pertama," tutupnya.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024