Ledakan Kasus COVID-19, Menko Luhut: Kritis Sana-Sini Tapi Terkendali

VIVA Militer: Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan
Sumber :
  • Instagram/@luhut.pandjaitan

VIVA – Penambahan kasus COVID-19 di Tanah Air seolah tengah berada di puncaknya, di mana terdapat 27 ribu tambahan kasus per 4 Juli 2021. Meski begitu, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim bahwa pandemi ini masih dapat diatasi dengan baik.

Budi Gunadi Klaim Berhasil Jadi Menkes Karena Jokowi Tidak Pernah Masuk Rumah Sakit

Menko Marves Luhut menyebut bahwa semua masih berada dalam kendali dengan beragam antisipasi yang telah disiapkan. Terlebih, adanya penambahan kasus ini disertai dengan makin baiknya kerjasama antar pemimpin pusat dan daerah.

"Saya bisa sampaikan, sama seperti jawaban saya pada Presiden tadi malam, semuanya masih terkendali, Pak Presiden. Ada kritis sana-sini, tapi semua dapat diatasi dan tim bekerja dengan sangat kompak, baik dari daerah sampai pusat," ujar Menko Marves Luhut dalam konferensi pers virtual Kementerian Kesehatan RI, Senin, 5 Juli 2021.

Menkes: Kalau Mau Mencapai Indonesia Emas 2045, Masyarakat Harus Sehat dan Pintar

Di sisi lain, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengklaim bahwa kebutuhan oksigen telah diobservasi secara detail. Untuk itu, Menkes Budi membentuk Satuan Tugas (Satgas) di tiap rumah sakit serta memenuhi kebutuhan oksigen dari produsen langsung.

"Kita akan menggerakan agar satgas bisa menyesuaikan supply yang ada dengan demand rumah sakit dan transportasi logistik ke masing-masing rumah sakit dari produsen yang ada," kata Menkes Budi di kesempatan yang sama.

Jokowi Akui 90 Persen Bahan Produksi Farmasi Masih Impor

Lebih dalam, langkah antisipatif lainnya yang dilakukan Menkes yakni bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian agar stok oksigen berlebih di Industri bisa disiagakan untuk rumah sakit yang membutuhkan.

Menkes juga tak memungkiri kemungkinan lain yakni dengan mengimpor tabung oksigen jika kondisi darurat.

"Kalau terjadi kekurangan, Kementerian Perindustrian diminta mengkonversikan oksigen yang tadinya dialokasikan ke industri menjadi ke rumah sakit dan kalau perlu impor," pungkas Menkes.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya