BPOM Ungkap Efek Samping Vaksin COVID-19 pada Anak

Ilustrasi anak-anak
Sumber :
  • Pexels/ketut subiyanto

VIVA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah memberi izin untuk penggunaan darurat pada vaksin COVID-19 untuk anak. Ada pun jenis vaksin yang baru disetujui adalah produksi perusahaan asal China, Sinovac,

"Badan POM menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 produksi Sinovac/PT. Bio Farma untuk anak usia 12-17 tahun," tulis keterangan resmi BPOM di akun instagram, dikutip Senin 5 Juli 2021.

Lebih dalam, keputusan ini diambil berdasarkan kajian yang telah dilakukan oleh Badan POM bersama dengan Tim Komite Nasional (Komnas) Penilai Vaksin COVID-19, dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), serta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 

Pada anak dan remaja berusia 12-17 tahun, vaksin ini disuntikan ke dalam otot lengan atas (intramuskular) sebanyak 0,5 ml dalam dua dosis dengan selang waktu 28 hari.

Lantas, apa saja efek samping yang kemungkinan dialami anak? Berdasarkan uji klinis vaksin SARS-CoV-2 inaktivasi pada 550 subjek di China, efek samping vaksin COVID-19 Bio Farma sifatnya ringan hingga sedang. 

"Tidak ada efek samping serius yang dilaporkan terkait dengan pemberian vaksin COVID-19 Bio Farma. Nyeri di tempat suntikan adalah efek samping paling sering dilaporkan," tulis keterangan resmi BPOM lagi.

Ada pun hasil analisis sub grup berdasarkan kelompok usia menunjukkan efek samping lebih tinggi pada kelompok umur 12-17 tahun dibandingkan dengan kelompok umur 3-5 dan 6-11 tahun.

Untuk efek samping sistemik seperti demam dan hidung berair, lebih tinggi pada kelompok umur 3-5 dan 6-11 tahun dibandingkan dengan kelompok umur 12-17 tahun. Untuk kelompok umur 12-17 tahun, efek samping sistemik nyeri pada tempat suntikan dan sakit kepala lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok umur 3-5 dan 6-11 tahun.

"Sampai saat ini, belum ada vaksin lain yang disetujui untuk COVID-19 pada anak," kata BPOM.   
Setelah memberi persetujuan penggunaan Vaksin COVID-19 untuk anak usia 12-17 tahun produksi Sinovac/PT. Bio Farma ini, Badan POM akan senantiasa melakukan pemantauan penggunaan untuk jaminan keamanan, khasiat, dan mutu vaksin setelah vaksin tersebut diedarkan.

Untuk lebih detail terkait vaksin COVID-19 anak, beberapa fakta dapat diakses pada bit.ly/factsheet-vaksin-anak.

Dokter Miris Banyak Orangtua Enggan Vaksinasi Anak, Dibiarkan Sakit Demi Kekebalan Alami
Buka Puasa Bersama Presiden Direktur PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana)

mRNA: Vaksin Masa Depan dan Kunci Ketahanan Nasional?

PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) diketahui tengah memproduksi vaksin SARS-CoV-2 dengan teknologi mRNA, tanpa menggunakan virus atau kuman yang dilemahkan.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2024