Alasan ASI Lebih Mampu lawan COVID-19 Dibanding Susu Beruang

Air Susu Ibu (ASI)
Sumber :
  • lactamilmama.com

VIVA – Baru-baru ini dunia maya dihebohkan dengan beredarnya video banyak orang memperebutkan susu beruang. Belum diketahui asal-usul dan entah bagaimana susu tersebut dianggap dapat melawan COVID-19.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Namun, sebuah penelitian mengungkap hal mengejutkan. Bukan susu beruang, para ilmuwan China menemukan paparan air susu ibu (ASI) dapat membantu mencegah bahkan mengobati virus corona. 

Sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti di Beijing, China, menguji efek ASI pada sel yang terpapar SARS-CoV-2, yaitu virus penyebab COVID-19 pada akhir September 2020 lalu. 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Studi tersebut telah mengumpulkan ASI sejak 2017, jauh sebelum terjadinya pandemi. ASI tersebut kemudian diuji coba pada jenis sel yang bervariasi, mulai dari sel ginjal hewan, sel paru-paru hingga usus anak muda. 

Hasilnya, sebagian besar strain virus yang hidup berhasil terbunuh oleh ASI. Penelitian yang dipimpin oleh Profesor Tong Yigang dari Beijing University of Chemical Technology tersebut menemukan, ASI bisa memblokir replikasi virus setelah masuk ke dalam sel.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Dalam penelitian ini, Tong Yigang dan rekannya mencampurkan beberapa sel sehat ke dalam ASI lalu mengekspos sel itu ke virus. Mereka mengamati hampir tidak ada pengikatan atau masuknya virus ke sel-sel ini dan pengobatan juga menghentikan replikasi virus dalam sel yang sudah terinfeksi. 

"Infeksi dapat dihalau oleh ASI, yang diketahui memiliki efek menekan pada bakteri dan virus seperti HIV. Diduga, COVID-19 sensitif terhadap beberapa protein pada ASI seperti laktoferin," kata Profesor Tong Yigang dan rekannya menyimpulkan, dikutip South China Morning Post, Senin 5 Juli 2021. 

Penelitian ini mendukung studi yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang meminta ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif meski didiagnosis positif COVID-19. Penelitian tersebut melibatkan 46 ibu menyusui yang terinfeksi COVID-19 tetapi bayinya tidak tertular.

Hingga saat ini, belum ada penelitian atau laporan kasus yang menyatakan, infeksi COVID-19 dapat menular lewat ASI. Oleh karena itu, ibu menyusui yang terinfeksi COVID-19, masih boleh memberikan ASI untuk bayinya. 

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Rochester Medical Center (URMC), yang bekerja sama dengan beberapa universitas lain juga menunjukkan hal yang sama. 

Studi tersebut menyatakan, wanita menyusui dengan COVID-19 tidak menularkan virus SARS-CoV-2 melalui susunya, sehingga diperbolehkan untuk tetap memberikan ASI. Bahkan ASI dapat memberikan antibodi bawaan yang mampu menetralisir virus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya