- Pixabay/ PDPics
VIVA – Sudah menjadi rahasia umum jika minuman bersoda tidak baik untuk kesehatan. Hal itu karena minuman satu ini mengandung banyak gula. Sementara konsumsi gula berlebih, dikaitkan dengan sejumlah risiko penyakit.
Dalam sekaleng minuman bersoda, mengandung sekitar 29 sampai dengan 42 gram gula atau setara dengan 7 sampai 10 sendok teh gula. Padahal, konsumsi gula harian yang direkomendasikan tidak boleh lebih dari 7 sendok teh untuk orang dewasa.
Maka, konsumsi minuman bersoda secara berlebihan dikaitkan dengan sejumlah risiko penyakit, antara lain peningkatan berat badan hingga obesitas, diabetes, gangguan jantung, penyakit ginjal, dan masih banyak lagi.
Dokter sekaligus pendakwah, dr. Zaidul Akbar pun tidak menganjurkan untuk mengonsumsi minuman bersoda. Dalam sebuah video, dia menceritakan pengalamannya mengenai orang-orang Arab Saudi yang gemar mengonsumsi minuman ini.
"Jadi, kalau Anda pernah pergi haji atau umrah, orang-orang Saudi itu kan apa pun makanannya, minumannya soda. Dia mau makan kambing, mau makan onta, minumnya pasti soda," ujarnya dalam video yang diunggah di Instagram @dokterzaidulakbar, dikutip VIVA, Senin 5 Juli 2021.
"Bahkan kalau kita bilang, soda itu kan gak bagus, dia bilang, lihat nih kalau kamu cuci tangan pakai soda itu hilang memang lemaknya, kalau habis makan onta. Kalau masuk ke mulut, dia bilang nanti lemak-lemaknya hilang. Jahilnya kaya begitu," sambung dia.
Padahal faktanya tidak demikian. Menurut penggagas buku Jurus Sehat Rasulullah itu, soda akan menimbulkan reaksi berbeda ketika digunakan di luar dan masuk ke dalam tubuh.
"Masalahnya reaksinya beda, ketika masih di mulut sama di tangan soda itu. Ketika masuk di mulut, ceritanya sudah beda banget," katanya.
Lebih lanjut dokter Zaidul mengungkap mengenai efek buruk dari minum satu gelas soda. Untuk membersihkannya, bahkan dibutuhkan hingga puluhan gelas air zam-zam.
"Terus sempet ada temen yang mau minum soda. Saya bilang, kamu tahu gak, satu gelas soda yang kamu minum itu butuh 30 gelas air zam-zam untuk membersihkannya. Udah dibuka ama dia, gak jadi diminum," cerita dr. Zaidul Akbar.
