Mengenal CT Value atau Nilai CT Pada Hasil Swab PCR

Ilustrasi tes swab COVID-19
Sumber :
  • IG dit.promkes

VIVA – Real-Time Reverse-Transcriptase Polymerase Chain Reaction atau real time RT-PCR atau yang dikenal masyarakat Swab PCR adalah salah satu tes untuk mendiagnosis COVID-19 pada seseorang. Berbicara mengenai swab PCR, kita sering menemukan istilah nilai CT atau CT value.

Nilai CT tersebut biasanya muncul dalam bentuk angka dalam laporan hasil swab PCR yang dinyatakan positif. Lantas, apa arti dari nilai CT yang tertera?

CT value atau nilai CT adalah jumlah siklus yang diperlukan hingga sinyal fluresens melampaui ataukah melewati ambang (threshold).

Dokter Spesialis Patologi Klinik, dr. Theresia Novi, SpPK, menjelaskan nilai CT bukan merupakan nilai kuantitatif. Nilai tersebut berbanding terbalik dengan banyaknya virus yang ada pada spesimen yang diperiksa. Semakin rendah nilai CT, maka akan makin tinggi jumlah asam nukleat target.

"Nilai CT adalah banyaknya cycle saat grafik fluoresens menembus garis threshold dalam mendeteksi keberadaan virus. Semakin tinggi kadar virusnya, maka semakin cepat menembus garis threshold. Sehingga, nilai CT-nya sendiri akan lebih kecil dibandingkan spesimen dengan kadar virus yang lebih rendah," tutur Theresia.

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Secara umum, batas nilai CT ada di angka 40, dengan keterangan sebagai berikut:

1. Nilai CT 29 – 37: Positif, ada target asam nukleat dalam jumlah sedang

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

2. Nilai CT 38 – 40: Postitf lemah, target asam nukleat dalam jumlah sedikit dan ada kemungkinan terkontaminasi dengan yang berasal dari lingkungan

Meski begitu, setiap alat dan reagen tes PCR sendiri karakteristik nilai CT yang berbeda. Ada yang menggunakan batas >30 sebagai hasil negatif, ada juga yang menggunakan batasan CT>35, >40, hingga >45. Maka itu, lanjut Theresia, interpretasi nilai CT sendiri harus dilakukan dengan hati-hati.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Di sisi lain, Ahli Patologi Klinis dari RSA UNS Surakarta, dr. Tonang Dwi Ardyanto, PhD menjelaskan angka CT bisa jadi salah satu indikator yang digunakan dokter untuk mengetahui bagaimana kondisi pasien COVID-19.

Meski begitu, jumlah virus yang terdeteksi itu tidak selalu berbanding lurus dengan derajat kesakitan yang diderita seseorang. Tonang, menjelaskan seberapa pun nilai CT dalam hasil tes PCR, selagi kondisinya masih positif, maka itu masih perlu diwaspadai.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

"Jangan karena nilai CT tinggi jadi beranggapan kondisi sudah aman karena kadar virusnya dinilai rendah. Pasalnya, selagi virus masih, maka risiko mengalami gejala berat masih ada, serta tetap berpotensi menular. Kondisi pasien COVID-19 tidak bisa dilihat dari hasil nilai CT saja. Tetap perlu disesuaikan dengan pemeriksaan fisik dan kondisi kesehatan pasien masing-masing," kata Tonang.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024