Jaga Imun Usai Vaksinasi, Yuk Konsumsi 3 Jenis Herbal Ini

Ilustrasi jamu.
Sumber :
  • pixabay/Ajale

VIVA – Penambahan kasus COVID-19 mencapai 50 ribu dalam sehari dan membuat total 2,6 juta kasus konfirmasi positif serta 69 ribu kematian. Salah satu faktor pemicu ledakan COVID-19 di Tanah Air diduga makin meluasnya varian baru.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Di tengah munculnya varian baru COVID-19, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan varian virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 dalam dua kategori.

Pertama, variant of concern (VOC) yang terdiri dari varian Alpha (Inggris), Beta (Afrika Selatan), Gamma (Brazil), dan Delta (India). Kedua, variant of interest (VOI) meliputi varian Epsilon, Iota (Amerika Serikat), Zeta (Brazil), Theta (Filipina), dan Kappa (India).

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Di Indonesia, varian Delta menjadi salah satu penyebab utama lonjakan kasus COVID-19. Menurut Kementerian Kesehatan RI, varian Delta telah masuk ke Indonesia pada Mei 2021.

Untuk memutus rantai penyebaran masyarakat harus menjalankan protokol kesehatan secara ketat, serta menjaga imunitas tubuh dengan berolahraga ringan, istirahat cukup, makan makanan bergizi, dan mengonsumsi herbal agar mendapat asupan imunomodulator.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr. Inggrid Tania, M.Si. menjelaskan, imunomodulator adalah zat yang berfungsi untuk memodifikasi respon imun terhadap antigen yang mengancam kesehatan, baik dari dalam tubuh maupun luar tubuh.

Imunomodulator bekerja dengan menstimulasi mekanisme pertahanan spesifik dan non-spesifik. Selain itu, imunomodulator juga berperan sebagai imunostimulan, yaitu senyawa yang dapat meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh.

"Konsumsi imunomodulator untuk tingkatkan daya tahan tubuh sangat penting, terlebih saat ini muncul beberapa varian baru COVID-19 yang lebih mudah menular," ujar Inggrid, dalam keterangan pers Imugard, Jumat, 16 Juli 2021.

Menurut Inggrid, imunomodulator bisa didapat dari bahan-bahan herbal. Sebut saja, meniran, daun kelor, dan kunyit yang terdapat di dalam produk siap minum yang sudah mendapat izin edar BPOM seperti herbal imugard.

"Masyarakat bisa mendapatkan zat imunomodulator melalui konsumsi herbal meniran, daun kelor dan kunyit, baik dalam bentuk segar maupun produk siap minum. Meniran terbukti secara ilmiah sebagai imunostimulan yang berfungsi meningkatkan sistem imun," tuturnya.

Sementara, daun kelor kaya akan nutrisi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Dan tentu, kunyit menjadi salah satu tanaman rimpang yang membantu memelihara sistem saluran pencernaan sehingga membantu penyerapan nutrisi lebih baik.

"Konsumsi imunomodulator alami dari ketiga herbal tersebut dapat dilakukan dalam jangka waktu panjang dan tanpa batas durasi maksimal. Pasalnya meniran, daun kelor dan kunyit secara umum tidak memiliki kontra indikasi yang membahayakan tubuh," jelas Inggrid.

Dianjurkan juga meski sudah divaksin, masyarakat tetap harus menjalankan protokol kesehatan ketat dan menjaga daya tahan tubuh.

Kementerian Kesehatan RI melalui surat edaran No. HK.01.07/Menkes/187/2017 juga menganjurkan masyarakat untuk memanfaatkan tanaman obat seperti daun kelor dan kunyit untuk memelihara kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan termasuk pada masa kedaruratan kesehatan masyarakat atau bencana nasional COVID-19.

“Ekstrak meniran di dalam Imugard mengandung zat imunomodulator alami. Selain itu, kandungan daun kelor Imugard juga membantu memenuhi kebutuhan nutrisi, seperti vitamin B, C, D, E dan Zinc yang sangat dibutuhkan tubuh pada kondisi pandemi saat ini.” tutur Brand Manager Imugard, apt. Agie Avionico.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya