Jaga Kesehatan Mental di Tengah Pandemi COVID-19, Ini Caranya

Ilustrasi kesehatan mental
Sumber :
  • Pinkvilla

VIVA – Kesehatan mental di tengah pandemi COVID-19 seolah sedang tak stabil lantaran kondisi dan situasi yang tak menentu. Minimnya kegiatan sosial dan tatap muka, sontak membawa perubahan pada mental banyak orang sehingga membuat berbagai emosi negatif berkecamuk.

Dipaparkan Psikolog Isdar Andre Marwan, S.Psi, dalam program acara Hidup Sehat tvOne, berbagai riset yang dilakukan di tengah pandemi membuktikan berbagai emosi negatif muncul dan dirasakan banyak orang. Dua emosi yang paling sering dirasakan adalah kecemasan dan depresi.

"Menurut riset, di luar dan Indonesia, menyebut bahwa emosi yang muncul bukan takut berlebih tapi kecemasan dan depresi. Ini faktor yang banyak muncul," papar Isdar.

Menurut Isdar, hal paling pertama yang harus dilakukan adalah dengan memahami dan mengenali perasaan yang ada dalam diri. Dengan begitu, tubuh akan lebih mudah mencerna langkah selanjutnya yang perlu dilakukan.

"Yang harus dilakukan adalah kenali. Jangan ditolak perasaannya, itu justru dikenali," paparnya.

Lebih dalam, langkah yang dapat dilakukan setelah mengenali perasaan tersebut adalah dengan berbincang mengenai perasaan tersebut kepada teman dan kerabat terdekat.

Berikutnya, lakukan meditasi atau berdoa sebagai bentuk kedekatan pada Tuhan Yang Maha Esa.

"Kecemasan ini juga harus membawa ke perilaku positif yang membuat lebih waspada. Jangan membawa ke hal negatif yang malah nggak pakai masker, justru harus ke aeah positif seperti pakai masker dengan seksama dan mencari teman yang supportif untuk saling menguatkan," jelasnya.

Dituding Nikita Mirzani Lakukan Kekerasan, Rizky Irmansyah Batasi Komentar Instagram
Ilustrasi depresi/stres.

Jadi Gampang Sakit, Benarkah Stres Mempengaruhi Sistem Imun?

Stres adalah respons alami tubuh terhadap tekanan atau tuntutan dalam hidup. Hal ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti pekerjaan, hubungan atau masalah keuangan.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024