Sembuh dari COVID-19, Kok Sering Alami Kesemutan? Ini Kata Ahli

Warga melintas di dekat mural bergambar tenaga medis dan Virus Corona (foto ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

VIVA – Beberapa penyintas mengeluhkan kondisi kesehatannya tidak kembali prima seperti sedia kala, setelah sembuh dari COVID-19. Virus COVID-19 diketahui membawa dampak berkelanjutan pada organ tubuh seperti pernafasan.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Sejumlah penyintas mengeluhkan rasa kelelahan ketika menaiki anak tangga hingga napas pendek.

Namun, tidak hanya berdampak pada pernapasan saja. Beberapa pasien yang telah dinyatakan negatif COVID-19 juga mengalami dampak gangguan neurologis atau saraf.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Gangguan neurologis yang dialami oleh pasien yang dilaporkan adalah kesemutan di seluruh tubuh. Hal ini dibenarkan oleh dokter spesialis neurologi, dr. Nurul Rakhmawati, Sp.N dalam program Hidup Sehat tvOne, Rabu, 21 Juli 2021.

"Beberapa kondisi pasien yang negatif COVID-19 salah satunya neuropati," kata Nurul.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

Dijelaskan Nurul, neuropati ada yang bisa berbahaya dan tidak. Namun yang perlu diwaspadai adalah Guillain-Barre syndrome (GBS), lantaran dapat membahayakan pasien.  GBS adalah penyakit langka yang terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang saraf-saraf tubuh.

"Bahaya itu GBS rasa baal dari bawah naik ke atas sebabkan kelumpuhan juga. Beberapa kondisi infeksi GBS salah satunya COVID-19 akan menyerang imun yang nantinya akan mempengaruhi saraf," jelas Nurul.

Lebih lanjut, untuk mengatasi GBS sendiri tidak bisa sembarangan. Pasien harus segera bertemu dengan dokter untuk berkonsultasi dan mendapatkan pengobatan.

"Ini juga bisa menyebabkan gangguan pernapasan dan bisa menyebabkan henti napas," jelas Nurul.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya