Steak Diklaim Bisa Turunkan Berat Badan, Bagaimana Aturannya?

Berat badan
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Tidak dipungkiri bahwa sistem kerja dari rumah atau Work From Home selama pandemi COVID-19 berpengaruh pada kehidupan seseorang. Salah satu yang cukup banyak dirasakan oleh sebagian besar pekerja adalah bertambahnya berat badan.

Daftar Harga Pangan 16 April 2024: Beras hingga Daging Turun

Penambahan berat badan ini lantaran asupan kalori yang lebih banyak selama pandemi namun tidak diiringi dengan aktivitas fisik yang mencukupi. Bukan tanpa sebab, para pekerja lebih banyak menghabiskan waktu di depan laptop untuk bekerja dan sesekali menyemil tanpa sadar selama melakukan aktivitas WFH.

Penambahan berat badan yang signifikan membuat sebagian orang memutuskan untuk menurunkan berat badan. Bukan hanya mengandalkan olahraga saja, masyarakat juga mulai mengatur pola makan mereka menjadi lebih sehat.

Sederet Buah yang Baik Dikonsumsi Setelah Makan Daging, Bantu Turunkan Kolestrol Saat Lebaran

Berbicara mengenai pola makan untuk diet, baru-baru ini seorang ahli mengklaim bahwa makan steak dapat membantu Anda menurunkan berat badan. Adalah ahli genetika di Universitas Cambridge, Dr Giles Yeo yang mengklaim bahwa fokus pada bagaimana makanan dimasak atau disiapkan adalah kunci untuk tetap langsing.

Ilmuwan, yang telah meneliti obesitas selama lebih dari 20 tahun, mengatakan kepada The Times bahwa menghitung kalori “berdasarkan sains yang buruk”.

Daftar Harga Pangan 4 April 2024: Cabai hingga Gula Meroket

“Meskipun kalori adalah ukuran yang berguna, penggunaannya sangat terbatas dalam hal kesehatan dan penurunan berat badan. Nilai kalori didasarkan pada sains berusia 120 tahun dan tidak memperhitungkan apa yang terjadi pada makanan saat kita makan dan memasaknya,” kata dia seperti dikutip dari laman Dailystar.

Dia mengatakan bahwa kita harus fokus pada ketersediaan kalori daripada berapa banyak makanan yang dikonsumsi. Ketersediaan melihat seberapa banyak makanan yang diserap dan disimpan. Itu berubah dengan cara makanan disiapkan, dimasak, dan dicerna, klaim Dr Yeo dalam buku barunya, Why Calories Don't Count (Orion).

Photo :
  • Dokumentasi Holycow

Rupanya, semakin jauh dari keadaan mentahnya yang alami, semakin banyak kalori makanan tersebut. Ini berarti merebus, low cooking, atau mencampur makanan membuat Anda lebih mungkin menambah berat badan.

“Untuk menurunkan berat badan dan tetap sehat, yang harus kita perhatikan bukanlah berapa banyak kalori dalam makanan, tetapi kualitas makanan itu. Jika diproses atau diubah dengan cara apa pun, maka tubuh akan menyerap lebih banyak kalori yang dikandungnya,” tutur dia.

Kalori daging

Salah satu contoh teori Yeo adalah daging sapi, ia mengklaim bahwa kalori daging akan lebih tinggi saat dicincang dan dimasak menjadi saus rage atau bolognese daripada saat diolah menjadi steak.

“Mencincang daging dan kemudian proses memasaknya mengubah protein kolagen yang dikandungnya, membuatnya lebih mudah untuk dikunyah dan dicerna. Kamu bisa memasak steak medium rare dalam empat menit,” ujar Dr Giles Yeo. 

Kemudian, sambungnya, bandingkan dengan daging cincang yang ditambahkan ke lasagna atau bolognese yang telah dimasak untuk waktu yang lama, kemudian mungkin dibekukan dan dipanaskan kembali, yang berarti pada saat Anda memakannya, hidangan tersebut akan dipanaskan hingga tiga atau empat kali, itu meningkatkan kalori.

Dia menyatakan bahwa memasak steak lebih membuatnya lebih mudah dicerna dan disimpan sebagai lemak. Namun Dr Yeo mengatakan Anda tidak boleh makan daging merah lebih dari dua kali seminggu.

Selain itu, NHS merekomendasikan untuk memakan daging tidak lebih dari 70 gram daging merah setiap hari. Yeo mengklaim "titik manis" yang sempurna untuk menurunkan berat badan adalah makan 64g protein murni setiap hari/ Itu tidak berarti berat mentah makanan, tetapi berapa banyak protein yang dikandungnya.

Misalnya, dada ayam matang 150 gram mengandung sekitar 35 gram protein. Protein membantu menahan rasa lapar dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna daripada lemak dan karbohidrat. Protein juga dapat ditemukan dalam pilihan vegetarian seperti buncis dan lentil.

“Untuk setiap 100 kalori protein yang kita makan, tubuh kita hanya menggunakan 70 kalori itu dan 30 sisanya dikeluarkan sebagai panas. Ini sangat penting dalam hal ketersediaan kalori dan penurunan berat badan, tetapi hanya sampai titik tertentu," kata Yeo.

Dia juga menyatakan bahwa Anda harus fokus pada keadaan alami dari makanan dan mencoba dan makan banyak buah mentah dan sayuran dan daging yang kurang diproses.

“Cara sederhana untuk melihatnya adalah jika Anda makan gula senilai 100 kalori, tubuh Anda mungkin akan menyerap 100 kalori. Tetapi jika Anda mengonsumsi jagung manis senilai 100 kalori, Anda hanya perlu mengintip ke toilet untuk melihat bahwa Anda tidak menyerap hampir 100 kalori karena Anda akan melihat sebagian besar jagung manis telah dikeluarkan," ujarnya.

Namun, dia juga mengatakan bahwa Anda harus memiliki dua hari bebas daging dalam seminggu.

"Anda bisa makan banyak dengan pola makan nabati tanpa menyerap banyak kalori," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya