Bantu Percepat Pemulihan COVID-19, Ini Dosis Vitamin C yang Disarankan

Ilustrasi suplemen vitamin C.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Sudah umum diketahui bahwa vitamin C memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Bahkan vitamin yang banyak terdapat pada buah dan sayuran berwarna ini sudah direkomendasikan dalam tata laksana untuk pasien COVID-19, baik klasifikasi ringan, sedang, maupun berat. 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Vitamin C bersifat antioksidan yang berperan untuk menurunkan reaksi inflamasi atau peradangan di dalam tubuh. Vitamin ini juga dapat memengaruhi imunitas seluler, sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan imun seseorang. 

Tidak hanya itu, vitamin C juga mampu memperbaiki integritas pembuluh darah sebagai cofactor berbagai reaksi enzimatik yang terjadi di dalam tubuh.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Dia juga membantu penyerapan besi dari makanan, meningkatkan produksi kolagen, dan yang terpenting vitamin C dapat membantu mempercepat penyembuhan luka atau pun memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.

Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Tities A. Indra, Sp.PD, menerangkan, dosis vitamin C yang dibutuhkan orang dewasa adalah sekitar 500-1000 mg per hari. Lalu, apa saja manfaat vitamin C dalam membantu memerangi infeksi virus SARS-CoV-2 atau COVID-19? 

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Dokter Tities mengatakan, pada kondisi infeksi COVID-19 terjadi proses inflamasi atau peradangan di dalam tubuh pasien. Di mana terjadi peningkatan berbagai sitokin inflamasi, stres oksidatif, infeksi yang berat atau dikenal dengan istilah sepsis, hingga terjadi accute respiratory distress syndrome.

"Pemberian vitamin C di sini ditujukan sebagai antioksidan yang membantu meredakan proses inflamasi, sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh sehingga pasien menjadi lebih cepat pulih," ujarnya saat launching Hemaviton Action Total Care Imunup, yang digelar virtual, Kamis 22 Juli 2021. 

Tities menambahkan, data-data yang dia sampaikan tentunya sudah didukung oleh beberapa penelitian yang dilakukan di berbagai negara. 

"Seperti studi di China menyatakan bahwa pemberian hydro vitamin C pada pasien COVID-19 yang berat, mampu menurunkan marker inflamasi, memperbaiki kadar oksigenasi ke jaringan, serta menurunkan risiko terjadinya kegagalan pada organ," ungkap dia. 

Kemudian studi di Amerika juga menunjukkan, 79 pasien COVID-19 yang membutuhkan ventilator atau COVID-19 berskala berat, dengan pemberian vitamin C mampu menurunkan angka kematian. 

Begitu pun dengan studi di Pakistan yang menyatakan bahwa pemberian vitamin C pada pasien COVID-19 dapat membantu memperpendek waktu masa rawat dan mempercepat bebas gejala pada pasien-pasien yang mendapatkan vitamin C dibanding dengan pasien kontrol (tidak mendapatkan vitamin C). 

"Sehingga direkomendasikan vitamin C untuk penggunaan 14 hari atau sampai 30 hari dengan dengan pilihannya bisa vitamin C yang non acidic diberikan 500 mg, bisa diberikan 3 kali sehari untuk 14 hari," kata dia. 

"Atau yang tablet hisap bisa diberikan 2 kali per hari atau multivitamin yang mengandung vitamin C itu bisa diberikan sampai 2 tablet per hari selama kurun waktu 30 hari," imbuh dr. Tities Indra.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya