Bukan yang Bergejala, Ini Pasien COVID-19 yang Harus Tes PCR Ulang

Ilustrasi swab test/PCR/Antigen.
Sumber :
  • Pixabay/neelam279

VIVA – Tak sedikit orang yang masih bingung, siapa saja pasien COVID-19 yang tak perlu melakukan tes PCR ulang usai menjalani isolasi mandiri (isoman) selama 10 + 3 hari tanpa gejala atau 14 hari. 

Spesialis penyakit dalam, dr. Robert Shinto, SpPD - KPTI, merekomendasikan pasien COVID-19 tanpa gejala (OTG), gejala ringan dan sedang yang menjalani isolasi mandiri di rumah, tidak perlu lagi melakukan swab test PCR usai isoman. 

Namun, banyak informasi yang beredar di masyarakat yang menyatakan bahwa pasien-pasien COVID-19 yang bergejala, tetap harus melakukan tes PCR ulang usai isoman. Benarkah demikian, ini fakta atau mitos? 

"Mitos. Jadi kalau gejala ringan dan sedang, itu tidak perlu menjalani pemeriksaan swab ulang," ujarnya dalam program Hidup Sehat tvOne, Selasa 27 Juli 2021. 

Namun lain hal dengan pasien COVID-19 dengan skala berat. Menurut Robert, mereka tetap harus melakukan swab PCR ulang sebagai indikasi kesembuhan. 

"Paling gampang berat itu masuk ruang rawat intensif yang butuh oksigen tinggi, itu tetap membutuhkan hasil swab test negatif untuk bisa menyatakan sembuh. Tapi kalau untuk yang bergejala ringan atau sedang, tidak diperlukan swab untuk menyelesaikan isolasi mandirinya," tutur dia. 

Robert menambahkan, gejala-gejala COVID-19 yang dimaksud adalah gejala yang masih aktif yang menunjukkan bahwa penyakit tersebut masih ada. 

"Contoh demam, batuk-batuk produktif, pilek, kemudian sakit kepala yang hebat. Nah, pada kelompok orang tertentu, maka batuk tersebut bisa menetap atau long COVID-19 itu bisa terus ada bahkan bisa lebih dari satu bulan," kata dia. 

Program Restrukturisasi Kredit Terdampak COVID-19 Berakhir, OJK Ungkap Alasan Tak Diperpanjang

Jika gejala yang dirasakan melebihi dari 1 bulan, untuk menentukan apakah itu long COVID-19 atau bukan, menurut Robert, kondisi ini juga diperlukan tes PCR ulang pasca isoman, untuk memastikan hasil negatif. 

"Jadi kalau kita ada batuk, ada keraguan, ada gejala yang masih menyertai di akhir isolasi mandiri, maka swab diagnostik itu menjadi penting juga untuk bisa membedakan apakah kelompok ini masuk yang long COVID-19 atau tidak," terang dia. 

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

"Tapi kalau secara umum masyarakat, harusnya dalam 2 minggu tersebut, kebanyakan sudah membaik gejalanya, tidak diperlukan lagi swab ulang," kata dr. Robert Shinto.
 

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024