5 Fakta Penyakit Jamur Hitam yang Sudah Masuk Indonesia

Warga India mengenakan masker di tengah pandemi COVID-19
Sumber :
  • Twitter

VIVA – Penyakit jamur hitam atau mucormycosis merupakan sebuah infeksi langka serius yang disebabkan oleh sekelompok jamur mucormycetes. Ternyata, penyakit ini sudah masuk ke Indonesia, bahkan sebelum pandemi COVID-19.

3 Skincare Ini Jadi Paling Diandalkan oleh Penggunanya

Di India, jamur hitam atau black fungus sudah dilaporkan sebagai epidemi yang saat itu mulai menyebar bersamaan dengan varian Delta penyebab tsunami COVID-19 India beberapa waktu lalu.

Dalam kebanyakan kasus yang terjadi di India, jamur ini akan menyerang pembuluh darah yang bisa menyebabkan kematian pada jaringan tubuh dan menurunnya saturasi oksigen dalam darah.

Direkomendasikan oleh IDI, Apa Sih Physical Sunscreen Itu?

Jika dibiarkan dan tidak diobati, jamur hitam bisa memiliki tingkat kematian hingga 50 persen atau lebih.

Dikutip dari situs Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), berikut ini deretan fakta penyakit jamur hitam yang sudah masuk Indonesia dan tewaskan ribuan orang di India.

Suzuki Siap Jual Motor Listrik Murah dengan Desain Retro, Intip Bocorannya

1. Asal 
Mucormycetes, kelompok jamur penyebab black fungus disease merupakan jenis jamur yang dapat ditemukan di lingkungan sekitar, seperti di tanah dan bahan organik yang sudah membusuk, yaitu daun, kompos, dan kotoran hewan.

Bagi kebanyakan orang, jenis jamur ini sebenarnya tidak berbahaya. Tetapi, bagi mereka dengan sistem imunitas lemah, jamur ini bisa menyebabkan infeksi pada paru-paru atau sinus yang bisa menyebar ke seluruh tubuh.

2. Gejala
Gejala jamur hitam atau mucormycosis bergantung pada di bagian tubuh mana jamur tersebut tumbuh. Namun, terdapat sejumlah gejala yang akan dirasakan oleh pasien apabila terinfeksi penyakit ini, yaitu:

Bengkak pada wajah kanan/kiri
Sakit kepala
Hidung tersumbat
Demam
Batuk
Nyeri di dada
Napas pendek.
Pada kulit, gejalanya bisa berupa lecet atau bisul yang menghitam. Selain itu, area kulit yang terinfeksi juga akan terasa nyeri, kemerahan, dan bengkak di sekitar luka.

Gejala lain dari apabila terinfeksi jamur hitam meliputi:

Sakit perut
Mual dan muntah
Pendarahan pada gastrointestinal.
3. Faktor risiko
Meski masuk ke dalam kategori langka, terdapat sejumlah kondisi kesehatan yang bisa meningkatkan risiko penyakit jamur hitam, yaitu:

Diabetes
Kanker
Transplantasi organ
Transplantasi sel induk
Neutropenia (sel darah putih rendah)
Penggunaan steroid jangka panjang
Penggunaan narkoba suntik
Tingginya kadar zat besi dalam tubuh (hemokromatosis)
Cedera kulit karena operasi, luka bakar, atau luka
Kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.
4. Pencegahan
Hingga saat ini, belum ada vaksin yang bisa mencegah mucormycosis. Tetapi, terdapat sejumlah cara yang bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki daya tahan tubuh lemah agar terhindar dari infeksi ini, yaitu:

Hindari area berdebu. Apabila tidak bisa dihindari, gunakan masker wajah, seperti masker N95.
Hindari kontak langsung dengan bangunan yang rusak karena air dan air yang terinfeksi, seperti air banjir atau air saat bencana alam lainnya.
Hindari aktivitas yang melibatkan kontak langsung dengan tanah atau debu, seperti berkebun atau bercocok tanam. Namun, apabila tidak bisa, gunakan pakaian tertutup, sepatu, dan sarung tangan. Jangan lupa juga untuk mencuci tangan dengan sabun setelahnya.
5. Pengobatan
Penyakit jamur hitam merupakan infeksi serius yang harus ditangani dengan obat-obatan anti jamur. Untuk mengobatinya, pasien bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter agar bisa diresepkan obat yang sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya