Dokter Sebut Asupan Tinggi Gula Picu Penyakit Muncul di Usia Tua

Ilustrasi lansia
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Tetap sehat di usia tua atau yang lebih dikenal healthy aging tentunya menjadi idaman semua orang. Akan tetapi, kelompok lanjut usia (lansia) kerap kali mengalami penurunan fungsi organ tubuh sehingga memicu beragam penyakit yang mengintai.

Terkuak, Usia Janin Wanita Hamil di Kelapa Gading yang Tewas Dibunuh

Di Indonesia, persentase penduduk lansia angkanya terus meningkat. Diproyeksikan, populasi penduduk lansia akan mencapai hampir seperlima dari total penduduk Indonesia pada tahun 2045.  

Penuaan yang dialami kelompok lansia perlu menjadi perhatian tersendiri, karena kelompok ini memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit tidak menular kronis yang mematikan, seperti hipertensi, anemia, diabetes mellitus, penyakit jantung, arthritis, stroke, serta obesitas. 

Celine Dion Ungkap Penyakit Langka yang Dideritanya: "Saya Berharap Ada Keajaiban"

Ditambah lagi, pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik menyebabkan peningkatan prevalensi kondisi kronis di antara populasi lanjut usia. Ketua Tim Penusun Healthy Aging Module, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK menjelaskan bahwa gaya hidup sangat memengaruhi kondisi di masa tua.

"Usia awas itu saat memasuki umur 40 tahun. Maka seiring bertambahnya usia maka metabolisme tubuh akan semakin berkurang. Biasanya aktivitas dan asupan makanan tidak seimbang, sehingga asupan tidak dibakar menjadi tenaga namun menjadi timbunan lemak pada tumbuh yang menjadi pemicu beragam penyakit," ujarnya dalam Webinar baru-baru ini.

Apakah MK Tolak Gugatan Syarat Usia SIM seperti Tolak Masa Berlaku SIM Seumur Hidup?

Sejumlah gaya hidup kekinian yang patut diwaspadai adalah minim gerak dan olahraga. Serta, makanan tinggi gula dan kalori yang tak seimbang dengan aktivitas olahraga sehingga berdampak fatal pada tubuh.

"Aktivitas fisik orang Indonesia relatif rendah, akibatnya Indonesia jadi negara yang berat karena banyak orang tua yang obesitas. Hal ini karena pada saat mereka memasuki usia pre-senior sudah menjalani gaya hidup tidak sehat," kata Ray Wagiu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan healthy aging sebagai proses pengembangan dan mempertahankan kemampuan fungsional atau kesehatan fisik, sosial dan mental yang dapat membuat tetap sejahtera di usia yang lebih tua, dalam rangka meningkatkan kualitas hidup seiring bertambahnya usia.

Untuk itu, konsep healthy aging harus terus disebarluaskan, bukan hanya bagi kelompok lansia (senior) saja, namun juga bagi masyarakat kelompok usia dewasa (pre-senior) saat ini agar dapat mempersiapkan usia tua yang tetap sehat.

Senada, Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin setuju, pertambahan usia harus dipersiapkan dengan baik, agar dapat memiliki pengaruh pada tingkat kesejahteraan dan kualitas hidup di usia tua nanti. Sehingga adanya peningkatan jumlah lansia dapat memberikan kontribusi yang baik bagi negara apabila lansia Indonesia berada dalam keadaan sehat, mandiri, aktif dan produktif

Langkah pencegahan paling utama yaitu dengan asupan nutrisi seperti intervensi nutrisi dalam bentuk functional food product dan dukungan edukasi tentang konsep healthy aging merupakan dua komponen terpenting dalam memaksimalkan healthy aging. Kedua faktor ini berperan untuk memastikan populasi dewasa muda Indonesia saat ini akan menjadi penduduk lanjut usia yang memiliki kualitas kesehatan yang baik serta tetap produktif di usia lanjut. 

"Untuk itu, sebagai salah satu praktisi perawatan kesehatan lini pertama di Indonesia yang berinteraksi dan memberikan pelayanan kesehatan kepada populasi dewasa secara langsung, dokter umum penting untuk dibekali dengan pengetahuan dan sikap yang memadai tentang penuaan yang sehat untuk memastikan kualitas layanan kesehatan di kalangan lansia," kata dokter Ray.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya