Obat Herbal Ampuh Atasi Penyakit pada Lansia? Ini Faktanya

Ilustrasi obat herbal.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Tak sedikit yang menganggap bahwa obat herbal lebih aman dikonsumsi kelompok lanjut usia (lansia), khususnya dengan penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes melitus (DM). Hal tersebut membuat banyak lansia mengonsumsi obat herbal tanpa konsultasi terlebih dahulu.

Detik-detik Lansia Tewas Tertimpa Atap Ambruk saat Tidur Pulas

Dituturkan dokter spesialis gizi klinis, dr. Nurul Ratna Mutu M.Gizi. Sp.GK, berbagai penelitian pada obat-obat herbal masih terus berjalan. Sayangnya, hingga kini penelitian yang baru teruji hanya pada hewan coba sehingga tim dokter belum merekomendasikannya.

"Meskipun sifatnya alami, kami belum bisa merekomendasikan obat herbal pada lansia khususnya bantu suatu penyakit atau kurangi gejala penyakit. Contohnya, bantu menormalkan tensi dan jaga glukosa darah," ujarnya dalam peluncuran Module Healthy Ageing bersama Danone, baru-baru ini.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

Pada modul yang baru saja diluncurkan, dikatakan dokter Nurul, tim peneliti lebih merekomendasikan makanan dalam bentuk asli dan bukan obat. Sebut saja, buah yang terbukti mengandung tinggi vitamin dan baik dikonsumsi untuk cegah penyakit kanker.

"Misal dari jambu merah ada vitamin c dan wortel likopen juga sebagai vitamin a alami. Itu terbukti dapat cegah kanker. Sifatnya masih preferensi dan bahan makanan asli," tuturnya.

Segar dan Wangi, Inilah Khasiat Daun Mint untuk Penderita Diabetes

Kebutuhan nutrisi

Senada, Ketua Tim Penusun Healthy Aging Module, dr. Agian Jeffilano Barinda, Ph.D, menyebut bahwa terdapat perubahan fisiologis seperti penurunan fungsi tubuh, perubahan komposisi tubuh, hingga perubahan kebutuhan asupan gizi yang apabila tidak disiasati dengan baik dapat mengganggu kesehatan pada masa lansia.

Apabila kebutuhan nutrisi maupun aktivitas fisik tidak dipenuhi dengan baik, maka akan dapat meningkatkan risiko kesehatan pada kelompok pre-senior dan senior seperti status gizi yang berkurang, terkena penyakit mobilitas, mengalami gangguan konsentrasi, hingga mengidap penyakit tidak menular. 

“Tenaga kesehatan memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat agar dapat mengantisipasi tantangan kesehatan pada masyarakat berusia 45 tahun ke atas. Modul Healthy Aging disusun sebagai panduan pembelajaran untuk berjalan di platform daring Massive Open Online Course (MOOC) yang telah disiapkan oleh Klaster Center of E-Learning IMERI FKUI agar dapat memfasilitasi pelaksanaan pelatihan modul Healthy Aging agar dapat menjangkau secara luas para dokter dan tenaga kesehatan di seluruh wilayah Indonesia," tuturnya.

Hal yang sama disampaikan Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, Dr. dr. Ray Basrowi, MKK, bahwa selain meningkatkan kesadaran masyarakat dan pengetahuan tenaga kesehatan, kolaborasi multisektor antara tenaga kesehatan, masyarakat, keluarga dan pihak swasta juga penting untuk dilaksanakan.

Dengan adanya kolaborasi multisektor, diharapakan dapat mendorong populasi pre-senior dan senior untuk mempersiapkan berbagai upaya agar bisa agar masyarakat dapat tetap sehat seiring bertambahnya usia.

"Selain mendukung kolaborasi lintas sektor bersama IMERI FKUI melalui Modul Healthy Aging, kami juga akan memberikan edukasi nutrisi dan pola hidup sehat kepada konsumen, untuk melengkapi edukasi yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan. Kami beharap upaya ini dapat mendukung masyarakat pre-senior dan senior untuk menikmati masa puncak usia produktif hingga lansianya agar tetap sehat seiring bertambahnya usía," kata Ray.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya