COVID-19 Juga Sebabkan Demensia hingga Parkinson, Ini Kata Pakar

ilustrasi demensia.
Sumber :
  • Pixabay/jarmoluk

VIVA – Selama ini yang kita tahu virus Corona hanya menyebabkan masalah pada saluran pernapasan. Tapi faktanya penelitian menunjukkan bahwa virus ini bisa menyerang berbagai macam bagian tubuh lainnya, termasuk sistem saraf dan otak.

"COVID-19 selain merusak saluran pernapasan, juga merusak saraf kita. Sistem saraf kita ada dua, saraf pusat dan saraf tepi. Kalau pusat nanti nyerangnya ke otak jadi kondisi tertentu pasien bisa alami stroke atau infeksi pada otak. kemudian pembungkus otaknya, mielitis itu infeksi pada sistem saraf pusat otak," kata Spesialis Neurologi, dr. Nurul Rakhmawati, SpN dalam program Hidup Sehat TvOne, Jumat 30 Juli 2021.

Lebih lanjut, Nurul menjelaskan pada kondisi ringan nyeri kepala bisa berupa vertigo, selain itu, COVID-19 menyerang saraf penciuman masuk melalui pernapasan kita kemudian merusak sistem penciuman.

Dijelaskan oleh Nurul berdasarkan data pasien COVID-19 yang mengalami gejala nyeri kepala sebesar 60- 70 persen, 30-40 persen dilaporkan mengalami vertigo dan anosmia dilaporkan sekitar 60-70 persen, sedangkan stroke 1,7 persen dan kurang dari 1 persen dilaporkan mengalami gejala GBS.

Selain itu, dijelaskan Nurul, COVID-19 ini juga berdampak pada kemampuan memori otak. Hal ini disebabkan karena COVID-19 ini mengganggu sistem saraf otak.

"Beberapa kondisi disebabkan karena virus kedua  karena gangguan psikologi pasien. Pada pasien sebabkan gangguan memori ringannya bisa sebabkan kognitif impairment yakni pasien susah berkonsentrasi, susah mengingat kosa kata, lupa mengingat hal kecil, namun pada kondisi berat bisa sebabkan penyakit neurodegeneratif, yaitu demensia, kondisi lain bisa sebabkan parkinson," kata Nurul.

Untuk mengatasi  gangguan memori ringan karena COVID-19 ini bisa dilakukan salah satunya menambah vitamin otak atau mengonsumsi makanan yang mengandung omega 3 tinggi. Kemudian stimulasi kognitif ringan di rumah misalnya membaca, sering berdiskusi, menghafal di rumah.

"selain itu brain gym atau senam otak. gerakan pertama buka kaki selebar bahu kemudian tangan direntangkan sambil menarik napas lakukan 8 kali lalu tangan di taruh di depan kemudian lipat ke dalam dan silangkan kaki melipat," tuturnya.

Untuk gerakan kedua, tangan maju ke depan, kemudian satu kaki mundur lakukan pada sisi sebelahnya berulang. Gerakan brain gym ketiga adalah dengan menggerakkan kaki ke kanan dan ke kiri bersamaan dengan tangan sebanyak 8 kali," ujar Nurul.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024