5 Gejala Masih Menetap Pada Pasien COVID-19 Usai Sembuh

Ilustrasi virus corona COVID-19
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia masih terbilang cukup tinggi. Meski begitu, angka kesembuhannya juga tinggi.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Beberapa pasien yang telah dinyatakan sembuh diketahui juga mengalami sejumlah gejala yang menetap di dalam tubuh. Beberapa gejala yang dilaporkan antara lain fibrosis paru, hingga rasa kelelahan yang terus menerus.

Selain itu, dari beberapa penelitian klinis telah membuktikan bahwa ada gejala COVID-19 tertentu, yang bisa memakan waktu lama untuk hilang. Apa saja? Berikut ini rangkumannya seperti dilansir dari laman Times of India.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

1. Sesak napas dan kesulitan bernapas

Bagi pasien yang memang mengalami komplikasi pernapasan terkait COVID-19, mengalami kesulitan bernapas merupakan keluhan yang umum dilaporkan. Namun, dalam banyak kasus, juga bisa menjadi gejala yang menetap usai dinyatakan sembuh. Gejala ini juga sering membuat tubuh bergantung pada mesin pendukung eksternal.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Keluhan bisa menjadi umum di antara pasien yang memiliki tingkat keterlibatan paru-paru yang tinggi karena varian Delta, tanpa memandang usia. Para peneliti kini juga mengamati bahwa mengalami masalah pernapasan dapat membuat pasien menderita masalah kronis jauh di kemudian hari, termasuk sesak napas dan kerusakan pada kantung udara di paru-paru.

Latihan pernapasan ekstensif dan dukungan oksigen mungkin diperlukan untuk melanjutkan fungsi pernapasan normal.

2. Kelelahan

Mengalami kelelahan tiba-tiba bisa menjadi salah satu gejala awal COVID-19. Tidak hanya itu, gejala ini merupakan gejala yang membutuhkan waktu sangat lama untuk sembuh. Beberapa dari penyintas terus merasa lelah selama berminggu-minggu setelah pemulihan, sementara yang lainnya dapat mengalami efek samping selama berbulan-bulan.

Tidak hanya tubuh sangat sibuk menghasilkan antibodi dalam menghadapi virus, sistem kekebalan juga dapat menghasilkan sitokin yang dapat mengakibatkan gejala yang mengerikan seperti kelelahan.

Makan makanan sehat, hidrasi diri Anda dan yang paling penting, luangkan waktu Anda untuk melanjutkan kehidupan normal. Itulah satu-satunya cara mengatasi rasa lelah atau kram yang tidak kunjung hilang.

3. Perubahan pada suara dan peradangan yang berkepanjangan di tenggorokan

Banyak orang yang berjuang melawan COVID-19 dan menderita infeksi saluran pernapasan atas dapat mengalami perubahan suara setelah dinyatakan sembuh. Perubahan tersebut, bersama dengan batuk yang berkepanjangan, peradangan yang terus-menerus, dan suara serak adalah tanda peradangan yang meluas, dan perlu beberapa saat untuk menetap dan mereda.

Meskipun dianggap sebagai perubahan 'sementara', perubahan suara Anda, upaya saat menggunakannya dapat diamati dan disamakan dengan pemulihan dari flu. Namun, efek sampingnya, tidak seperti flu, dianggap lebih intens dan tahan lama. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa hilangnya penciuman dan rasa (gejala umum dengan varian asli virus) juga membutuhkan waktu lama untuk kembali normal.

4. Fibrosis paru-paru

Fibrosis paru-paru yang dapat berkembang pasca sembuh dari COVID-19 dianggap sebagai salah satu gejala jangka panjang yang dilaporkan para penyintas COVID-19. Dengan gelombang Delta, keterlibatan paru-paru telah menjadi gejala infeksi yang parah, dan sering kali dapat menyebabkan kerusakan yang bertahan lama.

Tergantung pada tingkat keparahan infeksi dan komplikasi, terkadang, pemulihan dari komplikasi pernapasan seperti ini bisa memakan waktu lama. Pasien dengan paru-paru yang parah juga dapat diberikan obat pemeliharaan berat, perawatan suportif untuk mengelola gejala.

5. Sakit dan nyeri tubuh

Mialgia dengan infeksi COVID-19 bisa sangat melemahkan tubuh dan dari bukti anekdot, butuh waktu lama untuk sembuh. Peradangan yang disebabkan oleh sitokin dapat menyebabkan banyak rasa sakit, nyeri dan kekakuan bahkan setelah dinyatakan sembuh. Sakit dan nyeri tubuh juga salah satu tanda paling umum dari long covid yang dilaporkan oleh orang-orang yang telah pulih dari COVID-19. Salah satu cara terbaik untuk mempercepat penyembuhan adalah dengan beristirahat dan memulihkan diri dengan benar dan mengikuti semua pengobatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya