Kelambunisasi Mampu Tekan Penyebaran Malaria di Papua

Ilustrasi nyamuk malaria.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Kasus malaria masih menjadi masalah kesehatan yang menyita perhatian di Papua. Meski demikian, sejumlah upaya pencegahan yang digalakkan pemerintah maupun sektor privat berhasil menekan penyebaran penyakit ini.

Sedang Ramai, Ini 5 Cara Mencegah Penyebaran Nyamuk DBD yang Mengancam Jiwa

Manajer Klinik Asiki Dokter Firman Jayawijaya mencatat, pada 2010, sudah tidak ada kematian akibat malaria. Hanya ada kasus 24 orang yang terkena malaria pada 2019 dan jumlah ini menurun drastis dibandingkan dua tahun sebelumnya yang mampu mencapai 60 orang dan 79 orang.

Data terbaru yang disampaikan dr. Firman menunjukkan, jumlah kasus malaria yang ditangani Klinik Asiki pada 2020 sekitar 25 kasus. Sementara itu, hingga pertengahan tahun ini, sekitar delapan orang terkena malaria.

Nyamuk Anopheles, Penyebar Malaria di Cuaca Panas

Beberapa upaya yang dilakukan untuk menekan tingkat penyebaran malaria adalah menggencarkan kelambunisasi. Ini adalah gerakan memberikan secara cuma-cuma kelambu dengan kandungan insektisida yang mampu membunuh nyamuk secara langsung.

Klinik Asiki merupakan bagian dari Corporate Social Contribution (CSC) TSE Group di bidang kesehatan, yang berada di Desa Asiki, Boven Digoel, Papua. Sejak 2010 hingga kini, klinik tersebut sudah lebih dari 15.000 lembar kelambu yang dibagikan ke masyarakat sekitar. Sebanyak 1.300 di antaranya diberikan pada tahun lalu.

6 Fakta Nyamuk Anopheles, Penyebab Penyakit Malaria yang Mematikan

Selain memberikan kelambu, program fogging serta edukasi dan promosi untuk mencegah peningkatan kasus malaria juga terus dilakukan. Kegiatan ini dilakukan dengan menggandeng fasilitas kesehatan lain, termasuk Puskesmas di kawasan Boven Digoel.

Dengan konsistensi program pencegahan dan penanganan yang cepat, tren positif tersebut terus berlangsung. “Saat ini, kasusnya tidak ada di semua klinik wilayah kerja Klinik Asiki,” ujar dr. Firman dalam keterangannya.

Walau terus menunjukkan tren penurunan, dokter dan tenaga medis akan terus melakukan edukasi, penyuluhan dan memberikan berbagai bantuan kepada warga setempat. Peralatan modern layaknya rumah sakit di kota besar dan sumber daya manusia yang profesional pun telah disiapkan untuk melayani kebutuhan penanganan malaria.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya