dr. Zaidul Akbar: Yang Bikin Kita Mati Bukan Virus, Tapi Karena Ini

dokter Zaidul Akbar
Sumber :
  • YouTube dokter Zaidul Akbar

VIVA – Pandemi COVID-19 yang menghantam dunia memberikan kekhawatiran bagi masyarakat akan penularannya yang masif dan jumlah kematian yang tak sedikit. Tak heran, banyak orang yang kini menyebut virus tersebut sebagai biang kerok atas ajal yang menimpa seseorang.

Ayah Lee Sun Kyun Meninggal Dunia Tiga Bulan Setelah Kematiannya

Namun, Pendakwah sekaligus Praktisi Medis dr. Zaidul Akbar menyebut bahwa umat muslim tak perlu khawatir akan kasus kematian COVID-19. Sebab, ajal sejatinya sudah ditentukan dalam takdir setiap individu dan virus hanya menjadi salah satu pemicunya.

"Sekarang orang takut luar biasa dengan virus ini. Tenang aja, yang bikin kita mati bukan virusnya tapi memang sudah ajalnya," terangnya dalam kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official, Kamis 5 Agustus 2021.

Demam Berdarah Makin Menggila! Lindungi Diri dengan 5 Makanan ini

Zaidul Akbar menjelaskan bahwa penyakit yang diakibatkan virus bisa dianggap sebagai musibah dari Allah SWT. Untuk itu, respons umat muslim dalam menghadapi musibah, sebaiknya tetap sabar dan tak menyalahkan takdir.

"Ketenangan, kedamaian, kebahagiaan, bagian dari keimanan. Dapat musibah, dia bersabar. Dapat nikmat, dia bersyukur," tuturnya.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Menurutnya, umat muslim yang tak mampu bersabar saat mendapat musibah, merupakan sebuah bencana hati paling buruk. Sebaliknya, pahala bisa mengalir dengan kesabaran yang dilakukan saat menghadapi musibah termasuk penyakit apapun yang timbul di tubuh.

"Jaga lisan, hati, pendengaran, penglihatan, semua dijaga sebisa yang bisa dijaga. Jangan sampai hal-hal enggak penting dibahas, tapi memang itulah iblis," ujarnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan metode penanggulangan dengue menggunakan nyamuk ber-Wolbachia mulai bergulir di lima kota besar di Pulau Jawa.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024