Begini Cara Pilih dan Olah Cumi-cumi yang Menyehatkan

Cumi-cumi.
Sumber :
  • Pixabay/MiguelPereda

VIVA – Cumi-cumi menjadi salah satu hidangan laut yang digemari oleh masyarakat. Rasanya yang gurih buat makanan laut ini jadi primadona untuk diolah dengan berbagai cara. Mulai dari cumi goreng tepung, asam manis, hingga ditumis.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

Selain enak, ternyata cumi-cumi memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Hal ini diungkap oleh Spesialis Gizi, Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK dalam program Hidup Sehat Plus, TvOne, Jumat 27 Agustus 2021.

"Per 100 gram cumi-cumi memiliki kandungan yang tinggi protein. Kita tau cukup protein bisa menjaga kesehatan keseluruhan serta baik untuk imunitas. Cumi-cumi juga mengandung lemak jenuh rendah per 100 gram," kata Marya.

Sederet Tips Jitu untuk Turunkan Berat Badan Setelah Lebaran

Namun, Marya mengingatkan, cumi-cumi memiliki kandungan kolesterol yang cukup tinggi. Dalam 100 gram cumi-cumi ada kandungan kolesterol sekitar 250-260 mg.

"Kalau mereka yang memiliki riwayat kolesterol kebutuhan kolesterol hariannya kurang dari 200 miligram. Sedangkan untuk mereka yang belum tau atau tidak ada riwayat konsumsi di bawah 300 miligram," kata dia.

Suka Hangatkan Makanan Sisa Buka untuk Sahur? Hati-hati Bisa Sebabkan Masalah Serius Ini

Selain itu, Marya juga memperingatkan bagi masyarakat yang memiliki masalah gangguan ginjal untuk memperhatikan konsumsi cumi-cumi.

"Konsumsi cumi mirip konsumsi makanan lain, sehari diminta konsumsi cukup banyak protein atau sebaliknya yang memiliki gangguan ginjal untuk kurangi protein, karena cumi-cumi mempunyai kandungan protein tinggi," kata dia.

Selain tinggi protein, cumi-cumi juga diketahui memiliki sedikit kandungan lemak. Kemudian cumi-cumi merupakan sumber vitamin c, zat besi, selenium dan magnesium.

Untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari mengonsumsi cumi-cumi, Marya menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam mengolah cumi-cumi. Dia menyebut untuk tidak digoreng, atau diberi tepung.

"Cumi-cumi lemak jenuh tidak ada. Tapi jika banyak diolah goreng bahaya jadi tinggi lemak jenuh. Perhatikan juga teman saat mengonsumsi cumi-cumi, perbanyak makanan yang mengandung serat untuk membantu ikat kolesterol dalam tubuh. Tapi ini bukan berarti diimbangi konsumsi cumi-cumi dengan jumlah yang banyak," kata dia.

Selain itu penting juga memilih cumi-cumi yang tepat. Untuk memilih cumi-cumi yang tepat adalah perhatikan permukaan cumi-cumi. Cumi-cumi yang baik memiliki permukaan mengkilap. Kemudian ketika dipegang, tekstur cumi-cumi padat.

"Hati-hati kalau kempes, itu lama, bau, tidak layak tidak layak dikonsumsi," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya