Studi: 72% Orang di Indonesia Alami Kecemasan Selama Pandemi

Ilustrasi cemas dan khawatir (Imago Images/M. Eichhammer).
Sumber :
  • dw

VIVA – Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung hampir dua tahun di dunia membuat masyarakat khawatir. Mengingat dampak yang ditimbulkan dari wabah ini cukup besar bagi masyarakat.

Zaidul Akbar Ungkap Penyakit Bodoh hingga Kecemasan Bisa Hilang di Ramadhan, Gimana Caranya?

Belum lagi pemberitaan yang masif mengenai jumlah pasien dan korban meninggal tentu membuat masyarakat semakin khawatir akan penyebaran virus ini. Tidak dipungkiri bahwa keadaan ini meningkatkan risiko kondisi psikologis masyarakat.

Baru-baru ini sebuah studi yang dilakukan di 33 provinsi di Indonesia menjelaskan tentang kondisi kesehatan mental mereka. Studi yang melibatkan 3.686 responden dari 33 provinsi di Indonesia menunjukkan 72 persen partisipan yang mengalami kecemasan.

Rahasia Terpecahkan! Makhluk Laut Ini Punya Mata di Seluruh Cangkangnya

Lebih lanjut, Inez menjelaskan bahwa beberapa gejala kecemasan yang dilaporkan antara lain kekhawatiran bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Selain itu gejala kecemasan lainnya yang dilaporkan adalah khawatir yang berlebihan.

"Keluhan kecemasan dan beberapa hal yang dilaporkan, kekhawatiran bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi, belum lagi berita setiap hari tentang keluarga atau kerabat yang terpapar membuat kita khawatir," kata Psikolog Inez Kristanti, M.Psi dalam acara virtual conference, AXA Wellbeing Program, Rabu 1 September 2021.

10.000 Pekerja Magang RI Diserap Perusahaan Jepang Selama 2023

Selain itu gejala kecemasan yang dilaporkan ketiga adalah mudah marah dan kesal. "Sedang khawatir ada sesuatu yang memicu rasanya kesal sekali jadi sulit diluapkan. Kemudian yang keempat adalah sulit untuk merasa rileks," jelas Inez.

Lebih lanjut dari studi yang melibatkan 3.686 responden dari 33 provinsi di Indonesia itu juga menunjukkan bahwa 23 persen partisipan melaporkan merasa tidak bahagia.

Selanjutnya, dari studi itu juga dilaporkan beberapa gejala yang dilaporkan mulai dari masalah tidur, kurangnya kepercayaan diri, kelelahan dan kehilangan minat.

"Kehilangan minat merasa tidak ingin lakukan aktivitas yang sebelumnya menyenangkan buat kita, tapi karena gejala yang saya alami buat saya tidak ingin melakukan kegiatan itu," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya