- vstory
VIVA – Pemerintah telah memutuskan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di wilayah Jawa-Bali hingga 6 September 2021. Selama PPKM level 3 diperpanjang, aturan mengenai kegiatan makan atau minum di tempat umum pada wilayah yang ditentukan masih serupa dengan aturan sebelumnya.
Pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 38 Tahun 2021 dijelaskan, pelaksanaan kegiatan makan/minum di warung makan atau warteg diinginkan dengan dengan protokol kesehatan yang ketat sampai dengan pukul 21.00 waktu setempat. Kapasitas maksimal pengunjung makan adalah 50 persen dari kapasitas dan waktu makan maksimal 30 menit.
Lantas setelah diperbolehkannya untuk makan dan minum di tengah PPKM Level 3 ini, bagaimana jika masyarakat yang ingin makan di tempat namun tetap aman dan terhindar dari penularan COVID-19? Terkait hal itu, dr. Sabrina Raissa dalam program Hidup Sehat, TvOne, Kamis 2 September 2021 memberikan sejumlah tips cara sehat makan di restoran saat PPKM. Berikut ini adalah rangkumannya.
Pertama, pilih restoran dengan sirkulasi udara baik atau restoran outdoor. Hal ini karena makan di restoran yang memiliki sirkulasi udara kurang baik atau ruang ber-AC meningkatkan risiko penularan lebih besar.
Kedua, pilih restoran yang memiliki kursi berjarak minimal 2 meter dari orang lain. Lalu ketiga, minimalisir menyentuh barang-barang di sekitar Anda salah satunya adalah menyentuh buku menu. Saat ini Anda bisa memilih menu dari sistem digital untuk mempermudah Anda memesan makanan.
Keempat, hindari untuk memilih duduk berhadapan dengan orang lain. Dengan tidak duduk berhadapan dan berjarak dua meter akan meminimalisir penularan virus
Kelima, pastikan peralatan makan bersih dan steril. Jika ragu bawa peralatan makan sendiri. Keenam lepas masker hanya saat makan dan gunakan masker setelah makan. Lalu ketujuh, hindari berbincang dan batasi waktu makan di restoran, agar terhindar penularan COVID-19 atau tertular.
Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu
Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.
